Â
 Â
 Â
  Pada awal paragraf ini penulis ingin mengenalkan pernyataan yang amat populer di kalangan masyarakat dengan kata "berproses" pernyataan ini sering mahasiswa dengar dan bahkan dijlankan oleh mahasiswa itu sendiri tanpa sadar ataupun tidak,kata berproses ini lebih lengkapnya dengan  silogon yang berbunyi "proses tidak akan menghinati hasil", yang tentunya mempunyai tujuan,dalam perjalanan waktu proses akan sangat di prioritaskan oleh mahasiswa namun pada akhirnya ada proses yang benar menghasil yang baik dan pula hasil yang menghianati proses.
  Dalam problem tentang hasil yang menghianati proses atau proses tidak sesuai dengan hasil yang akan menjadi sebuah pertanyan kontra,"mengapa hasil bisa menghinati proses"? pada poin pertanyaan permasalahan ini tentu penulis tidak langsung menjust bahwa hasil yang menghianti proses tersebut karena objek atau mahasiswa tersebut tidak melaksanakan proses secara serius,yang perlu kita ketauhi dari poin tersebut memang benar riset membuktikan bahwa mahasiswa kurang serius dalam berproses, misalnya dalam kelas perkuliahan mahasiswa hanya hadir 3 kali dalam kelas selama 16 kali pertemuan kelas, oleh dosen sehingga menyebabkan mahasiswa tersebut tidak lulus mata kuliah dalam kelas tersebut, dan bukti kecil kedua  mahasiswa jarang mengupulkan tugas perkulihan, namun yang perlu kita simak adalah poin dimana mahasiswa memiliki tekad untuk berproses namun gagal di finansial, riset kecil misalnya  membuktikan karena nilai besarnya regis dan ekonomi keluarga tidak mendukung sehingga proses perkulihannya menjadi tidak lancar,biasanya biaya kuliah terlambat dan pesikologis mahasiswa tersebut terganggu menyebabkan dia menjadi malas ke kampus,dan riset lain lmembuktikan secara sepihak karena keadan pangan dan sandang yang habis,maka dia menggunakan uang regisnya untuk kebutuhan sehari hari.
Â
Kalkulasi mahasiswa dalam perkuliahan.
  Dalam problematika mahasiswa yang hasil yang tidak sesui atau tidak seimbang dengan proses,ada faktor diskursus dalam diri mahasiswa yang menyebabkan dia tidak pernah mencapai tujuan dari perkuliahan tersebut,faktor pertama adalah mahasiswa tidak memiliki niat untuk berproses dalam perkuliahan,faktor kedua yaitu mahasiswa tidak memiliki tujuan dalam perkulihan dan yang tiga mahasiswa sering membandingkan kualitas seorang calon serjana dengan kuntititas orang yang tidak serjana yang telah memiliki pekerjaan yang mempuni di luar perkuliahan.
Ketigapoin permasalah di atas sering menjadi masalah paling rawan yang di alami mahasiswa sehingga membuat mahasiswa lebih lama perkuliahannya dan bahkan tidak sampai menyelesaikan perkulihan,hal ini berbanding terbalik dengan ekspetasi mahasiswa tersebut tentang menyelesaikan perkuliahan tepat waktu,problem lama menyelesaikan perkuliahan menyebabakan mahasiswa bertindak cepat mengabil keputusan dengan mengdrop outkan diri dalam perkulihan.
Hal  penting yang ingin di sampaikan penulis bahwa  perlu dingat mahasiswa adalah calon agen perubahan dalam likungan terkecil maupun terbesar dalam negri ini( agent of change),poin permasalah pemikiran diskursus yang berpola menjadi  kebiasaan yang tumpang tindih atau tidak normal dalam peribadi mahasiswa tersebut,dalam permasalahan ini penulis ingin membuktikan bahwa mahasiswa harus memiliki semangat keperibadian yang kokoh dalam meraih tujuannya sebagai  serjana berkompeten dan harus mampu bertahan dalam eksitensi ekonomi zaman yang terus berubah ubah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H