Lelah,menanti dan rapuh
Di oteriter tanmpa belas kasihan
Aku,kamu,kita,semua satu Ras
Wajah kami yang kusam
Penuh tanda tanya, harapan?
Berbalut perhatin,bimbang,
Rumahku yang dulu kokohÂ
Hilang di sirana sebuah besi
Kini kami tak memiliki tempat berteduh
Untuk makanpun tidak miliki satu bulir nasi
Kepada siapa harus mengaduÂ
Dan kemana Tujuan, impian kami?
Apakah harus mengadu pada penguasa?
Yang tak punya norma dan moral
Toleransipun sebagi retorika dehagamu
Pelukmu dan sedihmu hanya sebagi penatap
Dimana kah hak dan kewajiban kami,
Hai kau pengusa kami lapar dan haus
Sebagai anak bangsa yang terlantar,
Biji yang siap bertumbuh dan berkembang
Bercucu dan bertambah banyak
Kami tak tau arah mana yang harus jalani,
perlakuanmu yang tidak kemanusiaan
Dan tidak menata,menetappun tidak
Apakah kami harus "melawan" untukmu?
Keadilan untuk Meraka penguasa
Kebebasan untuk menanam modal kekayaan
Persaudaraan antar berkuasa dan kaya,
Kepentingan sepihak tolak ukur.
Amarah,dengki mulai tercipta
Gerakan spartis kami mulai melangkah,
Sampai keadilan itu setara di bumi Pertiwi
Tidak boleh ada keadilan sepihak.
Jiwa Resah✊
Coretan jiwa✊🌹
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H