Mohon tunggu...
Obbie Afri Gultom
Obbie Afri Gultom Mohon Tunggu... Seniman - Pejuang Keadilan Sosial - Pendukung Kesejahteraan Wong Cilik

Saya apa adanya dan tidak perlu menjadi siapa-siapa. Karena menjadi diri sendiri lebih menyenangkan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Makna Sebenarnya dari Tidak Membandingkan Diri Sendiri dengan Orang Lain

11 Agustus 2023   18:28 Diperbarui: 11 Agustus 2023   18:31 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Steve Jobs, nama yang tidak asing bagi dunia teknologi. Bagi banyak orang, ia dikenal sebagai ikon, visioner, dan pendiri Apple. Namun, jika kita melihat lebih dalam ke dalam perjalanan hidupnya, kita akan menemukan pelajaran berharga tentang pentingnya fokus pada pertumbuhan pribadi dan menghindari perbandingan dengan orang lain.

Kisah Awal Karir Steve Jobs

Pada awal 1980-an, Steve Jobs menghadapi salah satu titik terendah dalam kariernya. Ia dipecat dari Apple, perusahaan yang ia dirikan dari garasi rumahnya. Bagi banyak orang, momen seperti itu bisa meruntuhkan semangat dan menghancurkan kepercayaan diri. Namun, bagi Jobs, ini menjadi titik balik.

Alih-alih tenggelam dalam keputusasaan atau membandingkan dirinya dengan pendiri teknologi lain yang sukses, Jobs memutuskan untuk melihat ke depan. Dia memfokuskan diri pada apa yang bisa dia lakukan selanjutnya, bukan apa yang sudah terjadi.

NeXT, Pixar, dan Kembalinya ke Apple

Memanfaatkan waktu luangnya, Jobs mendirikan NeXT, sebuah perusahaan komputer, dan membeli Pixar, sebuah studio animasi kecil yang saat itu tidak begitu dikenal. Pixar, dengan bantuan Jobs, kemudian melahirkan film-film hit seperti "Toy Story" dan "Finding Nemo", mengubah industri animasi dan membuat Jobs menjadi tokoh kunci di Hollywood.

Ketika Apple memutuskan untuk membeli NeXT, Jobs kembali ke rumahnya dan memimpin Apple untuk menciptakan produk-produk inovatif seperti iPod, iPhone, dan iPad. Jika Jobs membandingkan dirinya dengan orang lain saat ia dipecat dan memilih untuk menyerah, mungkin kita tidak akan melihat inovasi besar yang ia bawa ke dunia.

Pelajaran dari Kisah Steve Jobs

Dari kisah Steve Jobs, kita dapat mengambil beberapa pelajaran penting:

  1. Menghadapi Kegagalan dengan Kepala Tegak: Kegagalan adalah bagian dari perjalanan. Yang terpenting adalah bagaimana kita meresponsnya. Alih-alih membandingkan diri dengan orang lain atau merasa tidak mampu, ambil waktu untuk merenung dan tentukan langkah selanjutnya.

  2. Fokus pada Pertumbuhan Pribadi: Kesuksesan sejati berasal dari kemampuan untuk tumbuh dan berkembang. Dengan fokus pada pertumbuhan pribadi, kita dapat melihat kemunduran sebagai peluang untuk belajar dan menjadi lebih kuat.

  3. Hindari Perbandingan dengan Orang Lain: Dalam dunia yang serba cepat dan penuh tekanan, mudah untuk terjebak dalam perbandingan dengan orang lain. Namun, perbandingan ini seringkali mengaburkan visi kita dan menghalangi kita dari pencapaian sejati.

Kesimpulan

Kisah Steve Jobs mengingatkan kita bahwa setiap orang memiliki jalan dan tempo mereka sendiri. Saat kita berhenti membandingkan diri dengan orang lain dan mulai fokus pada pertumbuhan pribadi, kita membebaskan diri untuk mencapai potensi sejati kita. Sebagai gantinya, kita harus membandingkan diri kita dengan diri kita di masa lalu, merayakan setiap kemajuan, dan terus mendorong batasan apa yang kita pikir mungkin.

Sebagai penutup, ingatlah kata-kata Steve Jobs: "Tetaplah kelaparan, tetaplah bodoh." Ini adalah ajakan untuk terus belajar, tumbuh, dan tidak pernah puas dengan apa yang sudah kita capai, tanpa perlu membandingkan dengan pencapaian orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun