c. Pengurangan Bunga atau Pokok Pinjaman: Dalam kasus tertentu, lembaga keuangan dapat mengurangi suku bunga atau pokok pinjaman untuk meringankan beban debitur, yang memungkinkan mereka untuk kembali membayar angsuran dengan lebih lancar.
Contoh:
Jika debitur mengalami kesulitan membayar karena kehilangan pekerjaan, mereka dapat meminta restrukturisasi kredit, seperti perpanjangan jangka waktu pembayaran atau penurunan bunga. Ini akan membantu mereka untuk tetap dapat memenuhi kewajiban pembayaran meskipun kondisi keuangan sedang tertekan.
4. Interaksi Antara Ketiga Faktor
Tingkat kelancaran pengembalian kredit dipengaruhi oleh interaksi antara pendapatan debitur, besar pinjaman, dan kebijakan restrukturisasi yang diterapkan oleh lembaga keuangan.
a. Pendapatan yang tinggi dan besar pinjaman yang sesuai akan menghasilkan tingkat kelancaran pembayaran yang lebih baik. Sebaliknya, pendapatan rendah dan pinjaman yang besar dapat meningkatkan risiko gagal bayar.
b. Kebijakan restrukturisasi dapat membantu debitur yang kesulitan untuk mengembalikan pinjaman dengan cara memberikan kelonggaran waktu atau pengurangan cicilan. Ini membantu mencegah debitur jatuh dalam masalah keuangan yang lebih besar.
Model Pengaruh:
Pendapatan tinggi + Pinjaman sesuai kemampuan + Restrukturisasi bila diperlukan = Kelancaran pengembalian yang baik
Pendapatan rendah + Pinjaman besar + Tidak ada restrukturisasi = Risiko pengembalian yang buruk
5. Rangkuman