Mohon tunggu...
Nazwa VioletaBilqis
Nazwa VioletaBilqis Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa UPN Veteran Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Nilai-Nilai Pancasila terhadap Praktik Akuntansi yang Beretika dan Berkeadilan

16 Desember 2024   17:48 Diperbarui: 16 Desember 2024   17:48 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pancasila sebagai dasar ideologi bangsa Indonesia tidak hanya menjadi pedoman dalam kehidupan bernegara, tetapi juga sangat relevan dalam dunia profesi, termasuk akuntansi. Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila dapat diimplementasikan sebagai panduan moral dan etika bagi para akuntan untuk menjalankan profesi mereka dengan integritas, tanggung jawab, dan keadilan. Dalam konteks ini, penerapan nilai-nilai Pancasila dalam praktik akuntansi berperan penting dalam menciptakan sistem ekonomi yang lebih transparan dan berkelanjutan.

Berikut beberapa poin penting yang menggambarkan pengaruh nilai-nilai Pancasila terhadap praktik akuntansi yang etis dan berkeadilan:

1. Kejujuran dalam Menjalankan Profesi: Implementasi Sila Pertama

"Ketuhanan yang Maha Esa" menjadi landasan utama bagi setiap akuntan untuk menjalankan profesinya dengan penuh tanggung jawab kepada Tuhan dan sesama manusia. Akuntan diharapkan dapat menjalankan praktik akuntansi yang jujur dan berintegritas, mengingat laporan keuangan yang tidak jujur bisa berdampak luas, baik pada perusahaan, masyarakat, maupun negara.

2. Keadilan dalam Penyusunan Laporan Keuangan: Sila Kedua

"Kemanusiaan yang Adil dan Beradab" menggarisbawahi pentingnya keadilan dalam setiap langkah pengambilan keputusan akuntansi. Akuntan tidak hanya bertanggung jawab kepada perusahaan, tetapi juga kepada seluruh pemangku kepentingan yang mengandalkan laporan keuangan untuk membuat keputusan penting.

3. Persatuan dan Kepentingan Bersama: Sila Ketiga

"Persatuan Indonesia" menekankan pentingnya kerjasama dan persatuan dalam dunia akuntansi. Para akuntan tidak hanya bekerja untuk kepentingan pribadi atau perusahaan semata, tetapi juga untuk kepentingan nasional. Ketika akuntan berpegang pada prinsip persatuan, mereka berkontribusi dalam menciptakan sistem ekonomi yang stabil dan dapat dipertanggungjawabkan, baik di tingkat nasional maupun internasional.

> Budi (2021) menekankan bahwa dalam era globalisasi, akuntan yang bekerja berdasarkan nilai persatuan dapat membantu menciptakan stabilitas ekonomi global melalui transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan.

4. Musyawarah dalam Pengambilan Keputusan: Sila Keempat

"Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan" mengajak para akuntan untuk mempertimbangkan kebijaksanaan dalam setiap pengambilan keputusan. Dalam praktiknya, para profesional akuntansi harus selalu mengevaluasi dan mendiskusikan secara mendalam setiap keputusan yang berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan. Keputusan yang didasarkan pada musyawarah akan menghasilkan kebijakan yang lebih adil dan tidak merugikan pihak-pihak tertentu.

> Yuliana (2018) mengungkapkan bahwa proses musyawarah dalam dunia akuntansi sangat penting untuk menghindari keputusan yang tidak bijaksana dan merugikan banyak pihak. Dengan pendekatan musyawarah, keputusan dalam pengelolaan keuangan menjadi lebih demokratis dan adil.

5. Mewujudkan Keadilan Sosial: Sila Kelima

"Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia" mendorong terciptanya distribusi ekonomi yang merata. Akuntan memiliki peran penting dalam memastikan bahwa laporan keuangan yang mereka susun mencerminkan keadilan dan tidak menguntungkan hanya segelintir pihak. Transparansi dalam penyusunan laporan keuangan sangat penting untuk memastikan keadilan bagi seluruh pemangku kepentingan.

> Pratama (2019) menegaskan bahwa akuntansi yang transparan dan adil dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap sistem ekonomi. Dengan laporan keuangan yang jujur dan adil, kesejahteraan sosial dapat diwujudkan melalui distribusi sumber daya ekonomi yang lebih merata.

6. Pengaruh Profesionalisme dalam Akuntansi Beretika

Profesionalisme dalam dunia akuntansi tidak hanya mencakup keterampilan teknis, tetapi juga mencakup etika dan moral yang tinggi. Pancasila menjadi pedoman bagi akuntan dalam menjaga standar moral mereka. Misalnya, Sila Keempat mengajarkan bahwa setiap keputusan dalam akuntansi harus didasarkan pada kebijaksanaan dan musyawarah, yang memungkinkan terciptanya kesejahteraan bagi seluruh pihak.

> Wahyuni (2021) menekankan pentingnya profesionalisme akuntan dalam menjaga integritas sistem ekonomi. Akuntan yang berpegang pada nilai-nilai Pancasila akan selalu menjaga kualitas laporan keuangan dan kepercayaan publik terhadap sistem keuangan negara.

7. Akuntansi Sebagai Alat Mewujudkan Keadilan Sosial

Penerapan etika dalam akuntansi berperan penting dalam menciptakan keadilan sosial. Ketika akuntan bekerja dengan transparansi dan kejujuran, informasi yang disajikan kepada publik, pemerintah, dan pihak-pihak lain akan akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, akuntansi dapat menjadi alat untuk mendukung distribusi sumber daya ekonomi yang adil.

> Hidayat (2020) menyatakan bahwa akuntan memiliki tanggung jawab sosial yang besar dalam memastikan bahwa informasi keuangan yang disajikan mencerminkan keadaan yang sebenarnya, tanpa manipulasi. Transparansi ini penting untuk mendukung kesejahteraan sosial dan ekonomi yang lebih luas.

Kesimpulan

Nilai-nilai Pancasila memberikan landasan moral yang kuat bagi para akuntan dalam menjalankan profesi mereka dengan etika dan keadilan. Mulai dari kejujuran, keadilan, hingga tanggung jawab sosial, Pancasila mengajarkan para akuntan untuk selalu menjaga integritas dalam setiap tindakan mereka. Implementasi nilai-nilai ini dalam praktik akuntansi tidak hanya bermanfaat untuk menjaga reputasi profesi, tetapi juga mendukung terciptanya sistem ekonomi yang lebih transparan dan adil.

Namun, penerapan nilai-nilai Pancasila dalam dunia akuntansi menghadapi berbagai tantangan, termasuk tekanan ekonomi dan perubahan regulasi. Oleh karena itu, penting bagi para profesional akuntansi untuk terus memperkuat pemahaman mereka tentang etika berbasis Pancasila melalui pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun