Sambil memandangi Agung dengan perasaan yang tulus Putri berucap: "Agung . Keputusanmu memerlukan waktu buat aku menjawab. Aku belahar banyak soal cinta saat kamu meninggalkan diriku. Tapi percayalah Putri masih tetap sendiri."
Agung terlihat kecewa atas ucapan Putri. Harapannya agar Putri menerima apa adanya seperti masa SMA dulu merasa sedikit terganjal.
"Put, aku sesungguhnya tak ingin kata itu kau ucapkan. Aku tak ingin ada kesan penolakan malam ini, sebab semua rasa kasih, rasa sayang dan harapan tentang keluarga kita, aku  bawa kesini. Aku bawa untukmu."
Celoteh Agung sambil sesekali memegang erat jemari Putri.
Putri menatap Agung. Ia mengulang kebiasaan manja Agung. Diusapnya tangan Agung, perlahan jatuh dipipinya. Yaa...Putri sengaja menjatuhkan jemari Agung ke pipi Putri. Ada getar asmara yang membuncah. Harapan dan misteri yang sering hadir dalam mimpinya ternyata benar terjadi. Apakah Dia akan jatuh dalam pelukan kasih dan sayang dari Agung?
"Agung, masih ada waktu. Bersabarlah. Kita jalin kembali masa-masa indah dulu. Percayalah."
Dan malam itu, seakan rembulan yang sembunyi di balik dedaunan ikut mengintip dan tersenyum atas peristiwa yang terjadi. Akankah pertemuan mantan akan berlanjut?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H