Mohon tunggu...
Nyoman Sarjana
Nyoman Sarjana Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kesempatan Belajar ke Ausi

29 Juni 2024   15:25 Diperbarui: 29 Juni 2024   15:51 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesempatan Belajar ke Ausi (Kisah Perjalanan)

Yang lalu saya sudah tuliskan pengalaman saya studi banding ke negeri Cina. Kali ini saya sedikit berbagi pengalaman saat studi banding ke Ausi (singkatan negara Australia).

Peristiwa itu kalau tidak salah tahun 2014. Saya dan beberapa teman kepala sekolah SMP berlabel RSBI dari seluruh Indonesia dengan difasilitasi oleh OECD dan Kementerian Pendidikan. Saya bersyukur dibantu oleh komite dan direstui oleh pemda.

Saat berangkat kami mulai dari Jakarta karena tidak diberikan dari Bali. Sekitar pukul 10an, kami melakukan perjalanan selama kurang lebih 7 jam sampai di Melbourne  Kami mencari tempat menginap. Hotel tempat kami menginap sekelas hotel melati kalau di Indonesia. Berlantai dua dan kamarnya kecil. Hanya bedanya ada tungku pemanas. Kebetulan hari itu sedang musim dingin. Namun saya tidak merasa begitu dingin. Jadi tidurnya nyenyak2 saja.

Keesokan hari pagi pagi kami diantar ke konsulat Indonesia untuk melapor akan berkunjung ke sekolah. Di konsulat kami disambut oleh salah satunya pemuda Bali yang lulus tugas sebagai duta budaya. Kamipun berkesempatan menari bersama anak-anak di Australia.

Selanjutnya kami berkunjung ke sekolah tingkat SMP. Dari sisi bangunan sekolahnya biasa-biasa saja. Cuman yang menonjol soal kebersihan dan keamanan. Sepanjang jalan kami melihat beberapa sekolah. Tidak ada yang berisi pagar tinggi-tinggi kayak di Indonesia. Sempat kami bertanya karena sekolahnya memang aman.

Setelah sampai di sekolah kami tidak banyak cerita. Ada beberapa hal menarik
1. Dari manajemen secara umum, di atas kepala sekolah masih ada kepala lagi, mungkin setingkat head manajer. Kepala inilah yang bertugas memajukan sekolah secara umum, terutama membangun jaringan kerjasama dan mencari pendanaan dari pihak ke tiga.

2. Tidak ada pelajaran olah raga karena masalah olah raga sudah dipercaya kepada keluarga dan pihak swasta.

3. Anak-anak memakai pakaian seragam, seperti sekolah2 maju di Indonesia. Kren modelnya.

4. Sudah menggunakan papan elektronik pintar, sehingga mudah mengajar sesuai dengan sub sub materi secara detail. Hebatnya lagi pelajaran Bahasa Indonesia menjadi pelajaran wajib di banyak sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun