Malam Ini Masih Tersisa Mendung
DN Sarjana
"Mel, kamu di mana? Ijinkan Aku menemanimu malam ini sekali saja"
Melmel barusan membaca pesan singkat dari gaway yang ada di depanya. Malam ini Melmel sedang menikmati malam minggu bersama kakak misan yang sengaja dia bawa untuk mengurangi kegalauan setelah kamis lalu Melmel bertengkar dengan Eky.
Melmel tidak menjawab pesan dari Eky. Ia menikmati rujak cingur kesukaannya yang ditemani es kelapa muda.
"Mel, kamu jawab wa nya dulu. Kasihan yang kirim pesan." Kata Riko sambil seruput kopi hitam kesukaannya. Hisapan nikmat sebatang rokok terjepit dijemari Riko.
"Males Kak. Lelaki yang tidak bertanggungjawab. Kayak anak kecil." Jawab Melmel ketus. Di raut wajahnya seperti menggelayut kebencian yang mendalam.
Bersamaan dengan ucapannya, gaway yang dia masukkan ke tas, seperti berbunyi lagi.
"Please Mel. Kali ini saja. Aku akan jelaskan seterang-terangnya." Melmel membaca pesan itu, seperti ada gombal berlebihan.
"Uuh, laki-laki. Apa yang mau diterangin lagi? Kali lampu neon" Melmel menjawab sms itu. Namun Melmel ingin menguji keberanian Eky dengan mengatakan ia sedang menikmati malan minggu di cafe, yang seperti biasa Eky nikmati dengan Melmel setiap malam minggu.
"Kak Riko. Bentar Eky akan kesini. Mohon Kakak jaga Mel ya! Mel mau kasi pelajaran buat Eky."
"Emang Eky akan kesini? Kamu masih mau pacaran sama dia?" Kata Riko kepada adiknya Melmel.