Mohon tunggu...
Nyoman Sarjana
Nyoman Sarjana Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Melukis Hatimu Talisa

22 April 2024   19:58 Diperbarui: 22 April 2024   20:00 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar pixabay gratis

Aku Melukis Hatimu Talisa

"Ya, menghadap kesamping dikit. Ya begitu. Tolong rambutnya disingkapkan biar matanya lebih kelihatan. Nah pas. Senyum dikit biar tambah manis."

"Uuuh, repot banget sih. Cuman melukis." Kata hati Talisa setelah selesai mengambil pose untuk lukisannya. Ia duduk di atas korsi kayu panjang. Sambil menikmati es jeruk, Talisa memperhatikan tempat Jefri melukis.

Sesuai namanya, Bengkel Seni. Studio melukis ini betul-betul memiliki tampilan aneh tapi unik. Ranting-rantik berdiri dan tertempel dibanyak tempat. Juga benda2 terbuat dari kayu dan batu menambah kesan angker. Sementara di rak pajangan beragam jenis botol minuman keras terpajang.

Talisa mendekati Jepri yang sedang menyelesaikan lukisan wajahnya. Ia heran rokok di bibir Jefri tak henti menyala.

"Masih lama Mas?"

"Mungkin ya." Jawab Jefri singkat karena ia fokus melukis.

"Kok, mungkin? Mas kan sudah terbiasa melukis."

"Kali ini aku dapat model yang berbeda dari biasa."

"Apanya yang beda?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun