Yanto kemudian ngeloyor menuju meja duduknya. Sementara Boy masih kepikiran jangan-jangan Yanto akan jadi sumber masalah dari buku catatan itu.
Benar saja, ketika jam istirahat Boy menikmati teh hangat di kantin. Disitu sudah ada Yanto, Doni, dan kawan lainnya. Yanto langsung nembak Boy.
"Boy..., ada kabar buruk. Yuli kehilangan buku catatan IPA. Dia sibuk mencari karena sebentar mau ulangan." Kata Yanto sambil makan pisang goreng.
Boy jadi salah tingkah. "Apa hubungannya dengan Aku? Â Kan kita sama-sama tadi ulangan juga."
"Ndak, sih. Siapa tahu kamu menemukan. Perkiraan bukunya jatuh saat sedikit berlari tadi."
"Trus..." sergah Boy, biar tidak terpojok. Dia juga deg-degan karena Yanto biasa gitu. Kalau tidak sampai terpojok tidak akan berakhir.
"Nggak sih, kamu cepet tersungging yaa...," kata Yanto sambil ketawa. Dan jam istirahat sudah berakhir.
Tidak terasa jam pulang sekolah sudah terdengar. Boy masih menyimpan kebimbangan bagaimana dengan buku itu. Siapa yang punya dan bagaimana cara mengembalikan karena sudah terlanjur dia bawa?
Bagaimana nasib buku catatan itu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H