"Mas, saya duluan ya. Saya harus ke kantor lagi."
"O, silahkan. Aku menanti."
Diana menuju tempat parkir. Lagi-lagi dia harus menjawab misteri lelaki itu. Perkataan "Aku menanti" membuat pikirannya sedikit kacau. "Apakah lelaki itu akan mengobati kebencianku selama ini?" Pikir Diana.
Malam ini misteri demi misteri yang terjadi membuat Diana sulit memejamkan matanya. Ada apa dengan bunga mawar? Siapa lelaki itu? Begitu menghujam walau lelah akhirnya memaksa Diana tertidur
Keesokan hari, saat Diana terbangun, Ia terbawa oleh hidup dalam kesendirian selama ini.
Walau usianya sudah pantas menjadi istri, namun karena pernah kecewa oleh laki-laki, akhirnya ia sangat membenci lelaki. Cuman kehadiran lelaki di rumah makan krmarin, sedikit membuat perasaannya bergetar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H