"Lisa, Â kamu ngapain. Tumben nulis gitu. Isi nangis lagi. Maaf Mama tidak bisa membiayai kamu lanjut sekolah ya. Kasihan adik-adik." Kata ibunya sambil membelai rambut Lisa.
"Ma, Mama jangan memikirkan Lisa lagi. Lisa sudah bahagia bisa membantu Mama. Suatu saat nanti Lisa pasti bisa sekolah."
Lisa memandangi Mamanya penuh keharuan. Ia melihat guratan-guratan di wajah Mamanya. Itu menandakan Mama menanggung beban yang sangat berat.
"Ma, Lisa kan tidak kerja hari ini. Biar Lisa yang nyetrika milik tetangga itu. Mama istirahat dulu."
Begitulah kehidupan Lisa dan keluarganya. 10 tahun ditinggal oleh Papa yang sebenarnya menjadi tumpuan kehidupan keluarga.
Bagaimana nasib Lisa nanti?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H