"Tapi Johan, mengapa kamu tak melepasku?" Kalau kamu kasihan, please lepaskan aku."
"Besok pasti aku lepaskan. Aku hanya ingin menatapmu lagi sebentar. Biar luka ini aku sendiri yang membawa."
"Maksudmu?"
"Kamu ingat ketika pertama aku katakan aku mencintaimu? Mulai SMA kelas 3. Ketika kamu menolak, mulai saat itu aku benci perempuan. Apalagi aku kehilangan seorang perempuan yang mesti mengasihiku."
"Siapa Johan?"
"Ibuku."
Sampai disitu Johan terdiam. Rani merasa sedih juga akan perjalanan hidup Johan. "Adakah aku menjadi kesalahan, sehingga Johan seperti ini?, pikir Rani.
"Johan, perempuan itu bukan aku saja. Masih banyak perempuan lain. Percayalah."
"Tidak usah mengajariku Rani. Silahkan kamu pulang. Ini aku kasi hpmu dan bekal. Ingat kamu jangan bercerita soal penculikan kepada siapapun. Termasuk pada pacarmu."
Johan lalu mengambil motornya. Dia pergi entah kemana. Lama Rani menatapi. Tak terasa air matanya menetes. Ia ingat sama Johan teman SMA yang baik.
Hidup ini memang misteri. Rani kemudian mencari angkutan umum pulang kerumahnya. Dia menyembunyikan apa yang terjadi pada dirinya. Termasuk sembunyi dari misteri cinta Johan padanya.