Mohon tunggu...
Nyoman Sarjana
Nyoman Sarjana Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Permen Karet

26 Maret 2024   07:25 Diperbarui: 26 Maret 2024   07:27 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Permen Karet
DN Sarjana

"Ayo ngaku. Siapa yang menaruh permen karet di kursi guru."

Tidak banyak suara yang keluar dari bibir pak guruTomo. Cuman wajahnya kelihatan memerah. Sudah pasti menahan amarah, karena celananya terasa lengket saat duduk.

"Baik kalau tidak ada yang mengaku, Bapak tidak akan ngajar di kelas ini. Silahkan cari Bapak kalau ada merasa melakukan."

Pak Tomo guru fisika mengambil tas nya dan meninggalkan ruangan. Seisi kelas IPA1 diam membisu. Setelah dirasa aman, kemudian ketua kelas berkata memecah keheningan

"Teman-teman, silahkan mau berkata jujur. Kalau ndak, kita semua akan rugi. Tidak dapat pelajaran."

Seperti biasa Bracuk panggilan akrab Bimantoro yang paling suka buat kegaduhan dalam kelas buka suara.

"Ayo, ngakulah. Itu masalah kecil." Brancuk berdiri sambil melentingkan kukunya."

"Cuk, biasanya kamu yang paling usil. Ndak kamu ya yang masang." Roy berkata sambil senyum memojokan Brancuk.

"Ee, Roy. Mentang-mentang Aku sering ngusilin teman. Untuk urusan permen karet, sori ya..Aku kagak ngeh." Brancuk membantah dengan gayanya yang maco.

"Sudah-sudah tidak usah ribut. Malu ama kelas sebelah. Kita belajar. Sambil merenung. Semoga hari ini ada solusi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun