"Kamu? Kamu yang melakukan? Kok bisa?"
Mirah bercerita panjang lebar. Dia katakan bermaksud memasang perangkap buat Brancuk yan sering mengata-ngatai guru idolanya.
"Oh, gitu. Kamu tenang aja. Tak mungkin pak Tomo memarahi kamu. Kamu kan siswa idola pak Tomo."
Tak disangka, Brancuk datang, lalu berucap
"Eee..., ada Romeo and Juliet ya. Asik banget. Apakah sudah nyambung?
Ucapan Brancuk membuyarkan  rencana mereka.
"Cuk, kamu ada aja. Ini serius. Soal pergantian pengurus OSIS," dalih Agung meyakinkan.
"Iya deh, apapun alasannya minumnya Juliet," Brancuk berucap sambil menjauh."
"Rah, nggak usah dipikir ya. Bentar jam pulang aku anter kamu ke pak Tomo. Aku yakin beliau tidak marah."
Teet...teet.., bel belajar berbunyi. Mereka bergegas masuk kelas biar tidak terlambat. Pembicaraan tentang permen karet saling bersahutan di kelas. Tak kalah dengan Brancuk, paling banyak mengelak.
Tidak terasa jam pulang sudah berbunyi. Mirah pura-pura pergi kekantin. Sementara Agung masuk keruang guru ketemu pak Tomo. Ia menceritakan panjang lebar tentang permen karet. Pak Tomo meminta agar Agung mengajak Mirah menghadap.
Agung mengirim sms ke Mirah. Tidak lama Mirah datang dan masuk keruang guru. Wajahnya kelihatan kecut.
"Mirah, bener kamu yang melakukan?"
"Ya Bapak. Saya minta maaf." Kata mirah sambil menunduk.