Mohon tunggu...
Nyoman Prayoga
Nyoman Prayoga Mohon Tunggu... Pekerja NGO -

Currently working as Flood Resilience Program Manager at Mercy Corps Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menjelajahi Alam Melalui Ekowisata Hutan Mangrove Tapak Tugurejo, Kota Semarang

27 September 2015   11:12 Diperbarui: 4 April 2017   17:16 8732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sambil menaiki perahu, pengunjung ekowisata mangrove dibawa untuk melihat-lihat pengembangan hutan mangrove di area Desa Tapak, Tugurejo, Semarang (dokumentasi program ACCCRN)"]

[/caption]

[caption caption="Pemandu menjelaskan bagaimana menanam mangrove yang baik dan benar (dokumentasi program ACCCRN)"]

[/caption]

[caption caption="Para pengunjung melakukan penanaman bibit mangrove di pesisir pantai Pulau Tirang (dokumentasi program ACCCRN)"]

[/caption]

Kembali melanjutkan perjalanan, perahu membawa para pengunjung ke area budidaya bandeng. Di sana, hidangan lezat yang dibuat oleh kelompok wanita dari Pokdarwis sudah disiapkan untuk disantap. Meski sederhana, menu makanan yang disajikan membuat pengunjung merasakan nostalgia cita rasa pedesaan, mulai dari berbagai olahan ikan lengkap dengan tahu tempe dan sayurnya, sampai ke kerupuk bandeng dan buah-buahan sebagai hidangan penutup. Di lokasi tersebut pula, pengunjung menyaksikan petani tambak yang memanen bandeng yang mereka budidayakan sebagai salah satu alternatif sumber penghasilan di sana. Puas beristirahat, pengunjung diajak kembali ke titik awal, masih menggunakan perahu menyusuri perairan. Pengunjung dapat dengan santai menikmati pemandangan dan mengamati vegetasi mangrove yang ada.

[caption caption="Selain melihat vegetasi mangrove, pengunjung juga diajak untuk melihat budidaya ikan bandeng yang menjadi alternatif penghasilan di Desa Tapak (dokumentasi program ACCCRN)"]

[/caption]

[caption caption="Pengunjung menyantap hidangan sambil berteduh di bawah rindang tanaman mangrove (dokumentasi program ACCCRN)"]

[/caption]

Meski belum secara resmi menjadi destinasi wisata, Pokdarwis berkomitmen penuh untuk dapat mengembangkan hutan mangrove tersebut menjadi salah satu preferensi tujuan wisata ke depannya di Kota Semarang. Potensi besar ini tentu tetap perlu mendapat dukungan dari pemerintah maupun pihak-pihak terkait yang bisa mendorong pengembangan area ini baik dari segi aksesibilitas maupun fasilitas penunjang. Masih banyak hal yang dapat ditingkatkan dari paket wisata yang dapat ditawarkan oleh Pokdarwis, terlebih dari masukan-masukan para pengunjung yang mengikuti simulasi ekowisata ini. Dengan pengembangan yang tepat, kawasan ekowisata mangrove Tapak, Tugu ini cocok bagi masyarakat yang menyukai konsep wisata alam yang edukatif dengan atmosfer petualangan.

[caption caption="Kawasan ekowisata hutan mangrove Tapak, Tugurejo perlu menjadi perhatian sebagai lokasi wisata yang potensial untuk dikembangkan di Kota Semarang (dokumentasi program ACCCRN)"]

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun