Wahai engkau yang kucinta
Namamu kusebut dalam doa
Nyatanya kau tak sadar juga
Ku melihat kau denganya
Hanya menambah luka di dada
Sungguh itu sangat menyiksa
Mulutku tak sanggup berkata
Sukmaku tak lagi merasa
Segalanya seperti tlah binasa
Dunia yang menjadi gelap gulita
Hanya air mata
Mewakili apa yang kurasa
tak mungkin bagiku tuk melupa
Semua canda tawa bersama
Karena ku ingin setia
Karena ku sangat mencinta
Akan kunanti dirimu dalam doa
Menunggu takdir berbicara
Kau dan aku bersama
Segera dan Selamanya
satu lagi
PUISI ini untukmu
****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H