Mohon tunggu...
Erny Kusuma
Erny Kusuma Mohon Tunggu... Wiraswasta - Suka kuliner dan jalan-jalan, kemudian diurai dalam sebuah artikel.

Penikmat indahnya wisata alam Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money

JNE Dukung UMKM Go Internasional

13 September 2019   23:27 Diperbarui: 14 September 2019   07:53 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompasiana memberikan tanda terima kasih pada Dias (dok.ist)

Saat ini perkembangan dunia digital sangat masif. Bahkan hampir semua aktivitas sehari-hari, baik urusan kantor, maupun bisnis tak lepas dari teknologi digital seperti internet maupun smartphone.

Dalam hal bisnis tentu saja terkait erat dengan pelaku UMKM yang kini tengah marak. Melihat geliat tersebut JNE memiliki niat baik untuk turut bersumbangsih positif. Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang ekspedisi, JNE ingin Agar pelaku UMKM tidak hanya bermain lokal. Tetapi bisa go internasional, dengan dukungan beberapa dinas  pemerintahan. 

Untuk itu JNE bersama  Kompasiana mengadakan Kopiwriting di Vargo Kitchen bersama Bolang (Bogger Kompasiana Malang) dan jurnalis media lainnya. Topiknya "Membawa UMKM Lokal ke Era Ekonomi Digital (11/9). Acara serupa juga digelar di beberapa kota seperti Bandung, Padang, Banjarmasin. Usai di Malang bakal diadakan di Jogjakarta dan Cirebon.

Menampilkan 4 pemateri dalam talkshow yakni Tri Widya Pangestuti (Kepala DinasKopetasi dan UMKM, Dias Satria (Pengusaha Kuliner Malang/owner Kopi Jago serta Windiarto Yudistiro (Head Sales Marketing JNE) dan Windhu Abiworo (Kepala JNE Malang)

UMKM di Malang Tumbuh Menjamur

Menurut Tri Widya, UKM di Kota Malang perkembanganya sangat luar biasa. Hingga kini menurut survey yang diadakan oleh  pihaknya, sekitar 116 ribu UKM yang tumbuh bersama menjamurnya destinasi wisata. Sehingga peluang untuk UKM meningkatkan potensi ekonomi kerakyatan pun terbuka. 

Misalnya seperti produk yang tengah trend seperti usaha kuliner, fashion, kriya (kerajinan tangan) dan start up digital harus diberdayakan. Salah satu cara yakni dengan melibatkan para pelaku untuk mengikuti pelatihan-pelatihan. Sehingga SDM nya lebih mumpuni dan profesional.

"UKM itu masih butuh pendampingan dari pemerintah," kata Tri Widya. Sebab menurutnya masih banyak yang melakukan usaha-usahanya dengan cara yang konfensional. Sehingga menimbulkan permasalahan seperti kualitas produk, standarisasi, pembiayaan dan pemasaran. "Pelaku UMKM harus diberdayakan", tegasnya.

Untuk itu pihak Dinas Koperasi dan UMKN  Kota Malang memunculkan program Klinik Bisnis yang sudah berjalan. Program tersebut ditujukan untuk pelaku UMKM agar siap menghadapi era digitalisasi dengan cara memberikan solusi serta pendampingan lanjutan dari pelatihan berbasis digital.

Teknologi Digital Membantu Usaha

Pembicara lainnya dari salah satu pengusaha kuliner asal Malang, Dias Satria, lebih menekankan pada bagaimana meningkatkan kolaborasi antara UKM dan Konten Kreator, para blogger serta pewarta. Dimana tugas dari  mereka adalah untuk menceritakan produk UKM agar mempunyai value. Sehingga produk menjadi dikenal dan menarik konsumen.

Pemilik Kopi Jago ini juga berbagi pengalaman usahanya dalam memasuki eta ekonomi digital. Menurutnya, teknologi banyak menbantunya dalam banyak hal. Mulai dari point of sales hingga marketing.

Peserta Kopiwriting
Peserta Kopiwriting
Bahkan Dias berpikir, bagaimana produk lokal bisa naik kelas dengan teknologi digital yang sekarang mudah dijangkau oleh siapa saja. Dia mencontohkan, bila pelaku UMKM sekarang banyak memiliki smarphone yang memiliki aplikasi medsos sebagai teknologi digital. "Nah melalui media medsos tersebut produk kita dengan narasi yang keren, bisa dikenal banyak orang. Bukan tidak mungkin konsumen berdatangan," timpalnya.

Pengusaha muda lulusan Australia ini merasa dituntut untuk dinamis mengikuti perkembangan jaman. Dia berharap juga agar para pelaku usaha lainnya juga selalu update pengetahuan mengenai bisnisnya. Sebab selera pasar juga selalu menhalamu perubahan.

Selain itu ada prioritas Dias yakni menjalin kerjasama yang baik dengan pihak pendukung usahanya yang membeti manfaat dan benefit. Salah satunya adalah JNE yang sangat menunjang pengiriman produk kopinya. Menurut pandangannya, sistem pengiriman JNE baik, simple, harga yang kompetitif dan no drama.

JNE  Mendukung Kemajuan UMKM

Sebagai pihak yang mengirim barang atau jasa ekspedisi, menurut Windiarto, JNE pun kudu siap mengirim barang kemanapun tujuan. Berharap pelaku UKM tidak hanya bermain lokal tapi bisa go internasional. Semua agar bisa menumbuhkan ekonomi kerakyatan.

JNE yang menggandeng Kompasiana dalam acara ini pun mempunyai program "Rumah UMKM". Bekerjasama dengan pemerintah untuk memberi pelatihan, coaching clinic, packaging dan digital marketing. Ini untuk mendukung pelaku UMKM agar semakin berkembang di era ekonomi digital. Demikian diungkap Windhu Abiworo (Kepala JNE Malang).

JNE juga menghadirkan Warehousing Management System yang mampu menangani proses pick up, racking, packing, labeling AWB, ready to shipper, sehingga memudahkan berbagai proses distribusi. Ada juga program "Eksport Lebih Mudah" agar pelaku UMKM  berani go internasional. Dengan adanya gateway internasional di Surabaya , proses pemgiriman barang keluar negeri semakin mudah dengan produk layanan International Courier dan International Se And Air Cargo.

Kompasiana memberikan tanda terima kasih pada Dias (dok.ist)
Kompasiana memberikan tanda terima kasih pada Dias (dok.ist)

JNE perusahaan ekspedisi yang berdiri tahun 1990, selain menggelar Kopiwriting juga mengadakan JNE Journslist Competition 2019 periode 19 Juli - 30 September 2019. Kompetisi ini adalah kerjasama antara JNE dengan Kompasiana. Hadiahnya lumayan lho, 3 pemenang utama mendapatkan hadiah umroh atau holyland beserta uang saku masing-masing 10 Juta. Keterangan lengkap bisa klik www.jne.co.id/jounalistcompetition.

#JNEKopiwriting #JNEKopiwritingMalang #JNE #ConnectingHappiness

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun