Kabupaten Jember semakin gencar mempromosikan wisata untuk menarik pengunjung. Banyak ide dan kreativitas bermunculan untuk menggenjot dunia wisata tersebut. Salah satunya Wagon (Watu Ulo Pegon) Parade tahun 2019.Â
Acara yang diharap mampu menyedot wisatawan lokal maupun mancanegara ini, digelar di area sekitar Pantai Watu Ulo Jember, beberapa waktu lalu.
Apa itu Waton?
Waton adalah akronim dari Watu Ulo Pegon, merupakan tradisi rakyat Jember yang diadakan setelah lebaran hari ke-7. Dimana warga Jember saling berkunjung satu sama lain dengan mengendarai pegon berhias (cikar /dokar / pedati yang ditarik 2 ekor sapi). Kemudian mereka berkumpul di pantai Watu Ulo.
Dalam acara Waton Parade 2019 ini tampil banyak kesenian tradisional. Antara lain Reog Ponorogo, Ta Buta'an, Jaranan, Egrang dan yang lainnya. Juga ada festival bakar ikan, lomba mewarna, lomba posting acara Waton di medsos. Selain itu ada pasar rakyat yang menampilkan UKM untuk mengenalkan produk unggulan setiap wilayah.
Kenapa Beragam Kesenian Tradisional ditampilkan?
Jember adalah kota kabupaten yang tak memiliki masyarakat asli hingga disebut sebagai Pandhalungan. Masyarakat Jember adalah warga pendatang semua, seperti dari Madura, Ponorogo dan kota lainnya. Warga pendatang ini membawa kesenian dari tempat asalnya yang berbeda-beda.
Karena itu di acara Wagon, semua kesenian tradisonal ditampilkan. Ini untuk menggambarkan bahwa masyarakat Jember -- meski berasal dari banyak daerah -- tapi tetap hidup rukun berdampingan. Demikian Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR saat menyampaikan sambutan di hadapan ratusan warga Jember di Watu Ulo.
Pegon berhias yang mengikuti arak-arakan berjumlah sekitar 60 buah. Pegon pertama membawa Bupati Jember beserta pejabat lainnya. Iringan panjang ini berkumpul di desa Sumberejo untuk kemudian menuju area Pantai Watu Ulo.
 Â
Dalam arak-arakan tersebut diawali dengan barisan pengawal dengan busana ala-ala kerajaan. Diikuti oleh permainan tradisional Jawa Egrang dan kesenian Ta Buta'an. Setelahnya iringan pegon pun melintas. Terlihat dalam sebuah pegon membawa sekitat 8-12 orang.Warga yang bersuka ria dalam pesta rakyat juga membawa gunungan ketupat dan lepet, nasi kuning lengkap dengan lauk yang beragam. Sesampai di lokasi acara Waton bersama warga yang hadir, Bupati Jember berdoa bersama untuk kerukunan semua warganya. Kemudian gunungan ketupat itu diperebutkan oleh warga. Menurut kepercayaan mereka yang mendapatkan ketupat dan lepet akan mendapatkan berkah.
Acara pesta rakyat Jember ini mengundang rasa penasaran warga. Terbukti banyak warga yang datang untuk menikmati event yang diagendakan digelar setiap tahun. Tak mau ketinggalan riuhnya berebut ketupat, warga pun turut berebut ketupat dan lepet. Tampak warga antusias sekali.
Ada Kembul Bujono, Apa Tuh?
Kembul Bujono itu adalah acara makan bersama atau makan bareng-bareng. Usai berdoa bersama, semua yang dibawa warga seperti ketupat, lepet, tumpeng nasi kuning dan semua lauk dimakan bersama-sama. Bahkan beberapa orang pelajar dan mahasiswa dari RRC yang mengikuti program pertukaran pun hanyut dalam event dan ikut makan bersama.Â
Dengan ikut menyaksikan pesta rakyat Jember, diharapkan kedepan bisa mengabarkan pada teman, saudara dan keluarga kalau Jember memiliki tradisi unik arak-arakan Pegon.
Kapan-kapan kalau  sempat, berkunjunglah ke Jember. Ternyata banyak lho tempat wisata di kota yang terkenal sebagai Kota Tembakau. Langsung saja diagendakan ya untuk eksplor tempat wisata Jember yang keren...
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H