Mohon tunggu...
Erny Kusuma
Erny Kusuma Mohon Tunggu... Wiraswasta - Suka kuliner dan jalan-jalan, kemudian diurai dalam sebuah artikel.

Penikmat indahnya wisata alam Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Event Waton Jember, Usaha Dongkrak Wisatawan

8 September 2019   20:43 Diperbarui: 8 September 2019   20:48 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabupaten Jember semakin gencar mempromosikan wisata untuk menarik pengunjung. Banyak ide dan kreativitas bermunculan untuk menggenjot dunia wisata tersebut. Salah satunya Wagon (Watu Ulo Pegon) Parade tahun 2019. 

Acara yang diharap mampu menyedot wisatawan lokal maupun mancanegara ini, digelar di area sekitar Pantai Watu Ulo Jember, beberapa waktu lalu.

Apa itu Waton?

Waton adalah akronim dari Watu Ulo Pegon, merupakan tradisi rakyat Jember yang diadakan setelah lebaran hari ke-7. Dimana warga Jember saling berkunjung satu sama lain dengan mengendarai pegon berhias (cikar /dokar / pedati yang ditarik 2 ekor sapi). Kemudian mereka berkumpul di pantai Watu Ulo.

Dalam acara Waton Parade 2019 ini tampil banyak kesenian tradisional. Antara lain Reog Ponorogo, Ta Buta'an, Jaranan, Egrang dan yang lainnya. Juga ada festival bakar ikan, lomba mewarna, lomba posting acara Waton di medsos. Selain itu ada pasar rakyat yang menampilkan UKM untuk mengenalkan produk unggulan setiap wilayah.

Kesenian tradisional Reog (dok.pri)
Kesenian tradisional Reog (dok.pri)

Kesenian Jaranan (dok.pri)
Kesenian Jaranan (dok.pri)

Kenapa Beragam Kesenian Tradisional ditampilkan?

Jember adalah kota kabupaten yang tak memiliki masyarakat asli hingga disebut sebagai Pandhalungan. Masyarakat Jember adalah warga pendatang semua, seperti dari Madura, Ponorogo dan kota lainnya. Warga pendatang ini membawa kesenian dari tempat asalnya yang berbeda-beda.

Karena itu di acara Wagon, semua kesenian tradisonal ditampilkan. Ini untuk menggambarkan bahwa masyarakat Jember -- meski berasal dari banyak daerah -- tapi tetap hidup rukun berdampingan. Demikian Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR saat menyampaikan sambutan di hadapan ratusan warga Jember di Watu Ulo.

Arakan Pegon hias (dok.pri)
Arakan Pegon hias (dok.pri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun