Saat menjalankan ibadah puasa yang paling terasa berat adalah rasa haus. Apalagi bila aktivitas kita banyak di luar rumah Sinar matahari yang panas tentu saja mempengaruhi tenggorokan kita yang kering alias kehausan. Dan begitu terdengar adzan maghrib yang dituju pertama adalah minuman yang segar.
Dalam keluarga kami hidangan minuman berupa es itu hukumnya wajib. Rasanya tidak afdol kalau minuman segar itu tak ada di meja makan. Es yang terhidangpun selalu berganti-ganti. Antara lain es campur dan es buah.
Untuk urusan minuman es saya lebih suka membuatnya sendiri. Bahan-bahan yang dibutuhkan tinggal membelinya di pasar atau di tukang sayur. Misalnya untuk bahan es campur ada cendol, cingcau, agar-agar, rumput laut, buah Blewah, buah Kolang Kaling dll.
Yang penting adalah menggunakan gula asli bukan pemanis buatan. Sebab pemanis buatan kadang membuat tenggorokan kita jadi gatal. Orang Malang menyebutnya "serik" dan bisa menyebabkan batuk. Bukan berarti saya menyebut es yang dijual memakai pemanis buatan ya, saya hanya lebih suka membuat es sendiri. Disamping lebih irit di kantong juga lebih "aman" untuk urusan bahan-bahannya.
Es Buah dan Es Campur Buatan Sendiri Jadi Favorit
Dalam keluarga kami es buah dan es campur jadi favorit lho. Sekali belanja bahan-bahan bisa untuk 2-3 kali pembuatan. Ini yang saya sebut dengan ramah di kantong. Lebih irit dan puas meminumnya.
Rata-rata untuk membuat 1 resep es campur ataupun es buah kalau dihitung secara rinci tak lebih dari 15 ribu. Bisa dikonsumsi untuk seluruh keluarga kecil kami yang berjumlah 4 orang. Bahkan meminumnyapun tak hanya sekali. Jadi intinya minum bisa berkali-kali sampai puas. Tapi kalau kita beli diluar pasti harganya lebih dari itu dan yang pasti minumnya tidak sepuas buatan sendiri.
Cara membuat es buah atau es campur favorit kami pun sangat simpel dan mudah. Bahan-bahan yang sudah tersedia seperti tersebut  diatas dicampur dalam sebuah wadah plastik ukuran sedang. Diberi air putih matang secukupnya, susu dan gula yang sudah dicairkan. Jangan lupa es nya ya agar terasa dingin dan segar.
Melihat anak-anak dan suami suka dengan es buatan saya adalah kebahagiaan tersendiri. Meski kadang merasa ribet tapi kalau buat keluarga sih oke-oke saja. Bahagia itu pasti tak jauh dari keluarga kita bukan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H