Romantisme Keluarga di Bulan Puasa
Romantis itu apa ya? Ada yang ber-anekdot Rokok Makan Gratis. Â Hehe... Bukan, bukan itu yang saya maksud. Tapi arti romantis yang sebenarnya. Â Saat saya searching ke mbah Google, romantis adalah ketika kita bisa memberi sesuatu kebahagiaan untuk orang -orang yang kita dicintai. Bisa jadi yang dimaksud adalah rasa cinta kepada anak dan istri atau keluarga, Â atau bisa juga kepada sang kekasih.Â
Bulan suci Ramadan itu menurut saya  bulan yang menebar keromantisan. Dimana romantisme itu tanpa sadar selalu hadir ditengah-tengah kita. Boleh percaya boleh tidak tapi itu yang saya rasakan. Tak percaya? Coba simak ya beberapa hal yang secara tak langsung adalah sebuah perhatian yang bernilai romantis untuk yang orang-orang tercinta:
1. Ada buah tangan suami sepulang kerja
Sadar tidak sadar, romantisme itu terlihat saat suami pulang kerja. Demi menyenangkan anak dan istri saat puasa, Â suami masih sempat membelikan oleh-oleh takjil. Ini adalah perhatian seorang suami untuk anak dan istrinya. Hal itu menandakan seorang suami sangat memperhatikan keluarga.Â
2. Secangkir kopi penuh cinta buatan istri
Istri pasti tak lupa membuatkan minuman kesukaan suami,  misalnya kopi.  Satu kegiatan rutin ini menjadikan hubungan antara keduanya semakin akrab.  Apalagi di bulan puasa  pasti menambah kemesraan.Â
3. Berbuka dan sahur bersama
Saat berbuka dan sahur bersama adalah sebagai pertanda bahwa satu keluarga itu harmonis. Mereka berkumpul bersama dalam satu meja makan. Di bulan puasa kesempatan untuk bersama lebih sering. Â Apalagi istri memasak masakan sendiri ataupun beli tak masalah. Â Yang terpenting adalah pelayanan terhadap anak dan suami. Sebuah perhatian yang spesial bisa menjadi suatu romantisme dalam keluarga.
4. Sholat bersama
Kalau di hari-hari biasa kadang tidak sempat untuk sholat berjamaah, pada bulan puasa kita bisa melakukan ibadah sholat berjamaah. Â Ini juga bisa menjadi indikator bahwa sebuah keluarga kelihatan guyup dan rukun. Disisi lain ada faktor kebersamaan yang bisa masuk kategori romantis. Â Karena mereka saling mengingatkan satu sama lainnya untuk Tarawih misalnya. Memperhatikan dan mengingatkan untuk beribadah bersama-sama ke langgar itu juga satu bentuk perhatian. Dan seusai itu mereka saling bersalaman. Istri mencium tangan suami juga anak-anak bersalaman kepada orang tua mereka. Ini juga menggambarkan romantisme keluarga. Â
5. Romantis dalam hubungan suami istri
Di bulan puasa tentang urusan ranjang ada aturannya. Â Tidak boleh dilakukan siang hari karena bisa membatalkan puasa. Â Itu bisa dilakukan pada waktu malam hari antara waktu usai sholat Tarawih hingga sebelum Imsyak. Â Pastinya sebelum masuk imsyak harus sudah suci dan mandi besar (keramas) untuk kemudian bisa melakukan puasa berikutnya. Â Hubungan suami istri ini juga satu bentuk keromantisan dalam keluarga.Â
Dari 5 poin diatas adakah yang masuk atau sering kita dapatkan dalam keluarga kita? Â Romantisme dalam keluarga kadang tak terasa tapi sebenarnya nyata. Bagaimana dengan anda, Â sudahkah merasakan romantisme dalam bulan puasa ini?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H