Mohon tunggu...
Erny Kusuma
Erny Kusuma Mohon Tunggu... Wiraswasta - Suka kuliner dan jalan-jalan, kemudian diurai dalam sebuah artikel.

Penikmat indahnya wisata alam Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Claket Kampung Ornamen Batik, Mandiri dalam Keterbatasan

2 April 2018   12:42 Diperbarui: 2 April 2018   19:11 3769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keren. Kata itu yang pertama terucap bila kita menyusuri  Claket gang 1 Malang. Sepanjang jalan hampir 2 km disisi kanan kiri terlihat ornamen batik.  Bukan hanya batik Malangan saja,  tapi juga batik dari daerah lainnya. Diantaranya batik Papua,  Kalimantan, Jogja dll... 

Ornamen batik itu menghiasi rumah-rumah warga. Unik dan menarik.  Apalagi dipoles dengan warna-warna mencolok.  Sungguh tak bosan melihat pemandangan yang tak lazim ini. Lalu siapakah sang pemilik tangan kreatif itu hingga daerah sekitar jadi molek?

Adalah beberapa seniman jalanan asal Claket yang terpanggil untuk memoles kampungnya. Mereka pulang setelah mengadu nasib keluar kota, seperti Bali, Jogja dan Jakarta. Berbekal dana patungan, mereka sepakat untuk mempercantik kampungnya. Dibuatlah ornamen batik dari berbagai wilayah. 

Mulanya warga tak setuju bila tembok pagar dan rumahnya dihias batik. Banyak yang beralasan, khawatir tembok bakal rusak bila dicorat-coret.  Namun Karena kegigihan mereka akhirnya mendapat izin untuk melukis batik di pagar rumah penduduk. 

Tembok warga dengan berbagai motif batik (dok.pribadi)
Tembok warga dengan berbagai motif batik (dok.pribadi)
Awal Ide Kampung Ornamen Batik

Viralnya kampung tematik Warna Warni di Jodipan rupanya menginspirasi lahirnya Kampung Ornamen ini.  Adalah Mbah Tong yang mengkoordinir beberapa seniman lukis mengakui hal itu. Apalagi adanya Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) yang membuatnya semakin bersemangat. 

Awalnya masih mencari apa yang bisa dimunculkan dari tempat tinggalnya. Ide digodog dan dirembug bersama rekan seniman dan warga yang antusias. Karena kampungnya memiliki SDM terutama seniman lukis, juga biar terkesan beda dan unik, akhirnya diputuskan untuk menjadi Claket Kampung Ornamen.

Motto Claket Kampung Ornamen Batik (Dok.pribadi)
Motto Claket Kampung Ornamen Batik (Dok.pribadi)
Mulailah pengerjaan melukis tembok. Dari mulai membersihkan tembok dan melukis hingga pengadaan alat-alatnya seperti cat dan kuas semua berasal dari dana mereka sendiri. Tanpa dirasa sudah menghabiskan sekitar 60 juta, namun kampung tematik ornamen ini belum seluruhnya rampung. Masih banyak tembok yang belum dilukis karena keterbatasan dana. 

Saat disinggung kenapa tidak mencari donatur seperti di Kampung Warna Warni, yang terlontar adalah jawaban ingin mandiri. Wah mantap yaa... Karena itulah mereka yang juga memiliki skill mendesain gambar-gambar untuk kafe, tetap menerima orderan job itu. Hasilnya sebagian bisa  dipakai mendanai proyek kampung mereka.

Selalu Semangat Berkegiatan

Membawa dan mengenalkan kampung Claket tidak hanya dilingkungan Kota Malang saja. Beberapa event digelar untuk mengenalkan eksistensinya,  seperti menggelar International Claket Cross Culture Festival. Di mana dalam acara itu dikenalkan seni dan budaya nusantara dan diikuti oleh beberapa negara antara lain Belanda dan Prancis. 

Rumah warga berhias batik motif wayang. Dok. pribadi
Rumah warga berhias batik motif wayang. Dok. pribadi
Slogan Claket Kampung Ornamen penuh makna lho: Tidak Hanya Kunjungan tapi juga Mendidik. Maksudnya siapapun yang berkunjung ke Kampung Claket diharapkan tidak hanya melihat-lihat saja. Akan tetapi harus ada edukasi yang didapatkan. Edukasi yang dimaksud seperti pengenalan dan praktik melukis atau membatik. 

Rumah warga berhias batik Malangan
Rumah warga berhias batik Malangan
Seringkali kampung ini menerima rombongan dari luar kota.  Sebagai bentuk edukasi,  pengelola kampung Claket menawarkan paket berkaitan dengan proses dan pengenalan membatik. Workshop-nya di toko Batik Tulis Claket Khas Malangan yang terlokasi di Claket gang 2. Pengelola kampung Claket dan pemilik toko batik bersinergi untuk kemajuan kampung mereka agar lebih dikenal. 

Workshop Rumah Batik Claket Khas Malangan (dok.pribadi)
Workshop Rumah Batik Claket Khas Malangan (dok.pribadi)
Di workshop para pengunjung juga bisa melihat proses membatik bahkan mempraktikkannya. Hasilnya bisa dibawa pulang.  Atau kalau berminat membeli kain batik juga tersedia di toko batik khas Malangan. Motif batik khas Malangan biasa bergambar singa atau  bunga teratai dengan warna yang mencolok. Pendek kata pengelola kampung Claket berusaha memberi kepuasan pengunjung. 

Kegiatan proses membatik (dok.pribadi)
Kegiatan proses membatik (dok.pribadi)
Berangkat dari kemandirian dan keterbatasan, semoga Claket Kampung Ornamen lebih bisa "hidup" lagi. Pengelola juga berharap  Pemerintah Kota Malang memperhatikan keberadaan kampungnya. Meski belum mendanai, dengan perhatian semisal berkunjung ke kampung Claket pun akan mampu memberi semangat pengelolanya. Semoga.

***

Artikel ini ditulis sebagai salah satu bahan pembuatan buku " 17 Kampung Wisata Tematik di Kota Malang" hasil kerja bareng Bolang bersama Dinas Budpar Pemkot Malang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun