Minggu yang tak biasanya (25 Maret 2018). Siang sekitar pukul 11 gerimis turun saat saya tiba di Taman Rekreasi Kota (Tarekot) Â Malang. Â Sahabat-sahabat saya dari Wisata Malang Raya (WMR) tampak bergerombol. Tak jauh dari mereka ada 2 bus Malang City Tour (Macyto) yang siap beroperasi.Â
Usai diabsen bergegas saya naik ke bus Macyto yang bertingkat. Saat itu gerimis tipis tapi tak membuat saya enggan menuju bagian atas. Terlihat dibagian bawah ada 30an kursi. Sedang diatas ada belasan kursi dilengkapi dengan savebelt. Ada juga tempat sampah. Tak heran kalau bus yang sudah  beroperasi 2 tahun ini tampak bersih.Â
Saya jadi ingat disuatu kesempatan, Pak Agung pernah mengemukakan keinginannya. Yakni akan menggandeng komunitas yang punya misi dan visi yang sama dibidang pariwisata. Dan saya rasa inilah saatnya 4 komunitas termasuk Bolang  Kompasiana, berbaur untuk saling mengenal dan berinteraksi. Kedepannya,  kami semua dapat bersinergi untuk kemajuan wisata Malang. Â
Bus Macyto dan Rutenya
Tepat Jam 11.20 WIB bus bersusun 2 ini perlahan berjalan. Â Sekitar 60an orang turut serta dalam perjalanan ceria ini. Â Rute awal mengitari alun-alun bundar atau yang lebih dikenal dengan taman depan kantor walikota. Kemudian melewati stasiun Kota Baru menuju Rampal ke arah utara.Â
Beberapa menit bus Macyto yang berwarna hijau segar berhenti didepan Museum Brawijaya. Museum ini juga termasuk bangunan lawas. Dibangun sekitar tahun 1967. Saya jadi ingat saat libur sekolah dasar ditahun 80-an, saya pernah diajak jalan-jalan mengitari museum yang berlokasi di jalan Ijen itu.Â
Nah di jalan Ijen ini setiap minggu pagi  digelar CFD (Car Free Day). Dari ujung jalan Ijen hingga Simpang Balapan tertutup untuk lalu lalang kendaraan. Banyak warga olah raga pagi atau sekedar jalan-jalan tipis. Di CFD ini juga dijadikan tempat bertemunya banyak komunitas untuk saling sharing. Tatanan taman yang asri di sepanjang jalan Ijen juga menambah betah warga untuk menikmati segarnya pagi hari.Â