Saat saya kecil, saya menjadi bagian dari anak-anak yang membangunkan sahur, tapi setelah dewasa saya menjadi penikmat yang dibangunkan dan tergantikan oleh generasi selanjutnya.
Sungguh sangat senang sekali saat membangunkan sahur di bulan Ramadan, ada kepuasan tersendiri jika bisa membangunkan orang-orang desa untuk sahur. Tujuannya bukan untuk membuat berisik, tetapi ingin mengingatkan saudara-saudara seiman agar tidak terlewat melakukan sahur sebelum subuh tiba.
Menilik jaman dahulu, kentongan digunakan untuk alat komunikasi di desa guna memanggil orang-orang untuk berkumpul jika ada acara penting.
Maklum, dahulu kan belum ada ponsel pintar seperti sekarang ini, atau jam alarm yang bisa membangunkan kita otomatis saat di setting.
Riwayat HR Bukhari, "Makan sahurlah kalian karena sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah."
Yang paling utama lagi ketika muslim sahur mendapatkan shalawat dari Allah dan malaikat lho, maka semakin semangat pula waktu itu dalam membangunkan orang-orang sahur.
Dri Abu Sa'id Al-Khudri bahwasannya Rasulullah bersabda, "Sahur, makan (sahur) itu berkah, janganlah kalian meninggalkannya, meskipun hanya seteguk air. Sesungguhnya Allah dan para malaikatnya bershalawat kepada orang yang bersahur." (HR. Ahmad No 11397)
MasyaAllah! Luar biasa ya? Yakin nggak mau dapat shalawat dari Allah saat sahur? Nah, jangan tinggalkan waktu sahur ya!
Itulah sekelumit pengalaman waktu kecil di bulan Ramadan, yang terus terkenang setiap Ramadan tiba. Semoga kita semua menjadi hamba yang beriman dan bertaqwa, aamiin. Pasang alarm ya, jangan lupa sahur apalagi buat kamu yang sedang jauh dengan keluarga. Salam. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H