KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan laporan
Kegiatan Workshop Praktik Baik Layanan Bimbingan Dan Konseling Dalam Implementasi
Kurikulum Merdeka Dan Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada :
1. Bapak/Ibu Guru beserta seluruh karyawan SMP Negeri 2 Pangkalpinang yang telah
berkenan memberian bantuannya dalam penyelesaian laporan ini.
2. Semua pihak baik langsung maupun tidak langsung yang ikut membantu penulis dalam
menyelesaikan penulisan laporan pengembangan diri ini.
Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi para pembaca pada
umumnya dan bagi penulis pada khususnya. Aamiin.
Pangkalpinang, 27 Juli 2022
Penulis
Nyimas Wulandari, S.Pd.
NIPPPK, 199404182022212003
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Seiring dengan perubahan kurikulum di dunia pendidikan, secara umum ada tiga
kurikulum yang telah dikeluarkan oleh Kemendikbud Ristek. Itu adalah kurikulum 2013
yang disederhanakan atau disebut Kurikulum Darurat dan kurikulum terbaru yaitu
Kurikulum Prototipe yang kemudian berganti nama menjadi Kurikulum Merdeka.
Sekolah diberikan keleluasaan untuk mengadopsi satu di antara ke 3 kurikulum
pada tahun 2022. Dalam pidato yang dibawakan oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, dalam pidato tersebut Pak Nadiem
mengapresiasi tugas guru yang mulia sekaligus tersulit. Ia juga berjanji untuk
melaksanakan kemerdekaan belajar di Indonesia. Menurut Mendikbud, program dari
merdeka belajar merupakan upaya pembelajaran untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia. Ia mengungkap bahwa keberhasilan pendidikan di Indonesia tergantung
pada kemerdekaan belajar. Kurikulum Merdeka Belajar menciptakan guru penggerak
yang menjadi transformasi bagi pendidikan di Indonesia. Dimana potensi siswa diukur
hanya sebatas dengan nilai. Oleh sebab itu, dengan adanya Kurikulum Merdeka ini
diharapkan dapat mengubah sistem pendidikan Indonesia menjadi lebih baik lagi.
Dalam kurikulum merdeka ini, sangat besar peran guru bimbingan dan konseling
di sekolah. Dalam Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 dijelaskan bahwa Bimbingan
dan Konseling adalah upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta
terprogram yang dilakukan oleh konselor atau guru Bimbingan dan Konseling untuk
memfasilitasi perkembangan peserta didik dalam mencapai kemandirian dalam
kehidupannya. Bila dikaitkan dengan Implementasi Kurikulum Merdeka, peran layanan
bimbingan dan konseling dalam Kurikulum Merdeka adalah sebagai koordinator dalam
mewujudkan kesejahteraan psikologis peserta didik (student wellbeing) dan
memfasilitasi perkembangan peserta didik agar mampu mengaktualisasikan potensi
dirinya dalam rangka mencapai perkembangan secara optimal. Selain itu, Bimbingan dan
Konseling juga menjadi bagian dalam penyusunan perencanaan Proyek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila.
2. Tujuan Umum
Workshop Praktik Baik Layanan Bimbingan Dan Konseling Dalam Implementasi
Kurikulum Merdeka Dan Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini bertujuan untuk :
a. Â Meningkatkan kompetensi guru BK dalam bidang layanan bimbingan dan konseling
   di sekolah.
b. Meningkatkan pemahaman guru BK dalam implementasi kurikulum merdeka dan
  penguatan profil pelajar pancasila.
c. Meningkatkan partisipasi guru BK dalam mendukung implementasi kurikulum merdeka
  dan penguatan profil pelajar pancasila.