Manajemen Waktu: Membuat jadwal yang rapi dan mengatur waktu dengan baik dapat membantu mengurangi stress yang disebabkan oleh kepadatan tugas dan program organisasi.
Koping yang Sehat: Menggunakan koping yang sehat, seperti berolahraga, meditasi, dan berkomunikasi dengan teman dan keluarga, dapat membantu mengurangi stress dan meningkatkan kepuasan hidup.
Bimbingan dan Konseling: Menerima bimbingan dan konseling dari psikolog dapat membantu mahasiswa baru dalam menghadapi tuntutan akademik dan mengurangi stress.
Meningkatkan Harga Diri: Meningkatkan harga diri melalui keberhasilan akademik, kegiatan organisasi, maupun pengembangan minat dan bakat dapat membantu mahasiswa baru dalam menghadapi tuntutan akademik dan mengurangi stress.
Sebagai kesimpulan, tingkat stress mahasiswa baru dalam menghadapi tuntutan akademik dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk tuntutan akademik, keuangan, dan lingkungan. Untuk mengatasi stress, beberapa cara dapat dilakukan, seperti manajemen waktu, koping yang sehat, bimbingan dan konseling, dan meningkatkan harga diri.
Referensi:
Kusuma Dewi, D., Ina Savira, S., Wuri Satwik, Y., & Noviana Khoirunnisa, R. (2022). Profil Perceived Academic Stress pada Mahasiswa Profile of Perceived Academic Stress in Students. Jurnal Psikologi Teori Dan Terapan, 2022(3).
Lumban Gaol, N. T. (2016). Teori Stres: Stimulus, Respons, dan Transaksional. Buletin Psikologi, 24(1), 1. https://doi.org/10.22146/bpsi.11224
Merry, & Mamahit Henny Christine. (2020). Stres Akademik Mahasiswa Aktif Angkatan 2018 dan 2019 Universitas Swasta di DKI Jakarta. Jurnal Konseling Indonesia, 6(1).
Musabiq, S., & Karimah, I. (2018). Gambaran Stress dan Dampaknya Pada Mahasiswa. Insight: Jurnal Ilmiah Psikologi, 20(2). https://doi.org/10.26486/psikologi.v20i2.240
