Hemat Di Masa Pandemi. Budhe Jum membaca keras-keras sebuah tips di sosmed. Oalah, ngawur iki, ejeknya keras. Lha wong gimana mau hemat, wong duetnya aja gak ada gitu. Hayo, piyee iki?
Aku yang gak kepo-kepo amat jadi ikut terusik. Lha, gapapa toh Budhe, dia kasih tips mungkin bukan buat Budhe tips ini.
Eh, Budhe malah senewen sama aku, dengan lantas Budhe balas, lha kamu sing kurang, iki sosmed loh dudu diary kui alias buku harian. Yo, kui tulisane nggo semua orang, la piyee, Budhe setengah melotot.
Iya Budhe, wes, mending diskip wae kalo tulisane gak kepenak diwoco. Rupamu kui, kata Budhe Jum. Kelihatan sekali, Budhe jengkel banget sama aku.
Aku beranjak pergi dari posisi dudukku dan gubrak, aku tersungkur seperti sedang menangkap anak katak. Budhe Jum, tertawa terpingkal-pingkal melihat ulahku. Tertawa Budhe menggema ke seluruh ruangan sampai-sampai menembus cakrawala.
Brukk, aku tertimpa sesuatu dan tepat mengenai kepalaku dan akupun terkaget, syukurlah ternyata aku bermimpi di siang bolong.
Aku mengingat-ingat mimpiku, mimpi bertemu Budhe Jum. Padahal, Budhe Jum udah lama meninggalkan dunia, tanpa sakit, seperti orang tertidur biasa.
Alfatihah buat Budhe Jum, Budhe orang baik. Bahagialah di Sisi Tuhan-mu. Aamiin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H