Mohon tunggu...
Nyimas Aulia Zalma
Nyimas Aulia Zalma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta. Menikmati berbagai hal seperti musik, film, buku, dan permainan meja Dungeons&Dragons.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Bentuk Komunikasi Pada Permainan Dungeons & Dragons

15 Januari 2024   19:00 Diperbarui: 16 Januari 2024   15:19 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Yang pertama adalah komunikasi intrapersonal. Dalam permainan peran, proses pemahaman, ingatan, dan interpretasi terhadap simbol-simbol yang ditangkap melalui panca indra yang juga diartikan sebagai komunikasi dengan diri sendiri, itu pasti terjadi. Karena pada umumnya DND adalah permainan misteri, maka pemain juga dipaksa untuk memecahkan teka-teki yang diberikan oleh wasit untuk  mencapai tujuan mereka. Mereka dipaksa untuk memiliki interpretasi mereka terhadap pesan, simbol, petunjuk yang tersajikan pada mereka.

Komunikasi interpersonal dalam permainan ini terjadi ketika ada interaksi antara satu pemain dengan pemain yang lain. Mereka akan saling berdialog, selain bertujuan untuk bertukar informasi juga dilakukan untuk mengembangkan hubungan karakter satu sama lain. Mereka akan saling kenal satu sama lain sampai pada titik sifat hubungan atau interaksi mereka bisa berubah-ubah tergantung pada bagaimana karakter mereka menyampaikan pesan mereka lewat kata-kata, dari nada, intonasi, bahkan ekspresi mereka.

Komunikasi kelompok juga menjadi bentuk krusial dalam komunikasi untuk mencapai tujuan para pemain DND. Karena perbedaan pendapat dan penginterpretasian para permain terhadap simbol, pesan, atau informasi yang didapat, tak dapat dipungkiri ketika mereka akan saling mempengaruhi satu sama lain. Sesuai dengan situasi lingkungan imajinatif tidak menentu yang diberikan wasit pada mereka, para pemain akan mencari cara bagaimana informasi dapat disampaikan dengan efektif dan efisien. Interaksi antara kelompok juga akan menunjukan dinamika kelompok, serta bagaimana mereka bisa membuat keputusan bersama terhadap sesuatu.

Hal lain yang mempengaruhi permainan DND ini adalah perbedaan ketika dilakukan dengan tatap muka atau melalui media khususnya digital.

Ketika permainan ini dilakukan dengan tatap muka, maka para pemain lain bisa melihat ekspresi, nada, dan intonasi satu sama lain saat permainan secara langsung. Sama halnya ketika lewat media digital yang membolehkan mereka untuk video call, mereka masih tetap bisa melihat wajah satu sama lain. Perbedaannya hanya dibagian gangguan seperti jaringan internet yang buruk atau keterlambatan (delay).

Perbedaan akan sangat terlihat ketika permainan dilangsungkan melewati chat atau disebut juga dengan text-based. Karena ketika dialog atau informasi disampaikan dalam bentuk tulisan saja tanpa bisa melihat wajah (ekspresi) pemain lainnya, penginterpretasian pesan yang diterima akan semakin ambigu atau tidak menentu. Durasi berlangsungnya permainan juga akan semakin lama dan hal itu sangat menghambat jalannya permainan. Ditambah komunikasi permainan juga bisa menjadi lebih pasif karena tidak ada timbal balik langsung dari pemain lainnya, bahkan mungkin terabaikan. 

Karena menurut Redi Panuju dalam bukunya, syarat mutlak terjadinya komunikasi antarpribadi bila keduanya memang menghendaki komunikasi tersebut. 

Jika komunikasi berjalan hanya salah satu pihak yang menghendaki, sangat mungkin tidak disertai umpan balik yang tulis, kita tidak akan tahu ekspresi atau reaksi macam apa yang diberikan pada lawan penerima pesan.

 

REFERENSI

Bela, Ayudia. (2023). Bentuk-Bentuk Komunikasi Menurut Para Ahli. Projek IPAS.
https://projekipas.com/bentuk-bentuk-komunikasi-menurut-para-ahli/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun