Akan tetapi, hal tersebut bukanlah sebuah halangan bagi Marsya untuk tetap menggunakan dan berkarya dengan kamera digital saku tersebut. Cukup satu kunci bagi Marsya dalam menangani kekurangan kamera digital saku, yakni kesabaran. Pun, dari kekurangan tersebut juga merupakan bagian dari petualangan fotografi yang memikat, dimana setiap momen kesulitan pasti Marsya akan menemukan keajaiban dalam menghadapi keterbatasan. Seperti memahami kesenangan dibalik keterbatasan.
Kamera digital saku yang kembali populer dikalangan remaja atau Gen Z telah mencapai jumlah tayangan yang fantastis di media sosial. Keunikan kamera digital saku vintage terletak pada resolusi rendah yang menciptakan efek buram dan tone hangat yang menambah kesan vintage pada hasil fotonya. Meskipun kamera ini memiliki kelemahan, seperti sulitnya pengaturan dan keterbatasan teknologi, pengguna Gen Z seperti Marsya masih memilihnya. Hal ini dikarenakan oleh kemampuannya dalam menghasilkan tone warna yang unik dan memberikan nuansa alami pada foto-fotonya. Meskipun teknologi terus berkembang dengan munculnya kamera berkualitas tinggi, kamera digital saku tetap memiliki tempat spesial di hati penggunanya karena kemampuannya dalam menciptakan atmosfer yang unik dan khas dalam setiap foto.Â
Bagi pengguna seperti Marsya, penggunaan kamera digital saku merupakan petualangan fotografi yang menarik, dimana setiap momen dilewatkan dengan penuh makna dan kemudian menghasilkan keajaiban dalam bentuk karya yang memukau. Mungkin bagi sebagian orang kamera digital saku ini tampaknya terlihat kuno dan ketinggalan zaman, namun bagi Marsya kamera digital saku hingga sekarang masih memiliki daya tarik dan nilai estetika yang kuat bagi mereka yang memang menikmatinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H