Mohon tunggu...
Nyi Kembang Arum
Nyi Kembang Arum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mahasiswa Ilmu Politik dengan performa akademik dan kemampuan interpersonal yang baik. Memiliki kemampuan dalam melakukan riset atau research, dan pembuatan konten video vertikal untuk akun sosial media instagram tentang politik ataupun pemerintah. Saat ini, sedang berproses mengembangkan bakat dalam menulis dan ingin mengembangkan kemampuan dalam menganalisis isu politik di media sosial maupun fenomena sosial politik serta dampaknya terhadap masyarakat sosial mulai dari teori, praktik politik hingga perilaku politik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berebut Kursi Jakarta Satu

23 Juni 2024   18:02 Diperbarui: 23 Juni 2024   18:14 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berebut Kursi dari Jakarta Satu Tahun 2024

Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, persaingan untuk memperebutkan kursi legislatif dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jakarta I semakin memanas. Jakarta I, yang mencakup wilayah Jakarta Pusat dan sebagian Jakarta Selatan, menjadi salah satu arena pertarungan politik paling sengit di Indonesia tahun ini.

Jakarta I merupakan dapil yang sangat strategis, mencakup pusat pemerintahan dan bisnis Indonesia. Dengan jumlah pemilih yang besar dan beragam, mulai dari kalangan elit hingga masyarakat menengah ke bawah, dapil ini menjadi incaran para politisi senior dan pendatang baru.

Kandidat dan Partai:

Tahun 2024 menyaksikan munculnya wajah-wajah baru di samping politisi senior. Partai-partai besar menerjunkan kader terbaiknya, sementara partai baru berusaha merebut perhatian dengan pendekatan segar dan inovatif.

Strategi Kampanye:

1. Kampanye Digital: Penggunaan media sosial dan platform digital untuk menjangkau pemilih milenial dan Gen Z.

2. Kampanye Berbasis Data: Penggunaan big data untuk memetakan preferensi pemilih.

3. Kolaborasi dengan Influencer: Menggandeng tokoh berpengaruh untuk memperluas jangkauan kampanye.

4. Program Konkret: Menawarkan solusi spesifik untuk masalah-masalah di Jakarta I.

Tantangan:

1. Apatisme Pemilih: Mengatasi kejenuhan politik dan meningkatkan partisipasi pemilih.

2. Hoaks dan Disinformasi: Memerangi penyebaran informasi palsu yang dapat mempengaruhi hasil pemilu.

3. Pendanaan Kampanye: Mengelola biaya kampanye yang tinggi di tengah ekonomi yang masih pemulihan.

4. Keamanan Siber: Menjaga integritas data pemilih dan hasil pemungutan suara.

Adapun Implikasinya yaitu:

Hasil pemilihan di Jakarta I dapat menjadi indikator tren politik nasional. Kemenangan di dapil ini sering dianggap sebagai batu loncatan menuju posisi strategis di tingkat nasional.

Dari Kesimpulan Isu di atas bahwa perebutan kursi Jakarta I dalam Pemilu 2024 mencerminkan dinamika politik Indonesia yang terus berkembang. Dengan isu-isu baru dan strategi kampanye yang semakin canggih, pertarungan ini menjadi sorotan utama dalam pesta demokrasi Indonesia. Bagi pemilih, tantangannya adalah memilih wakil yang benar-benar dapat menyuarakan aspirasi mereka dan berkontribusi positif bagi pembangunan Jakarta dan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun