Mohon tunggu...
Nyi Ayu Anisa Hafsari Dewi
Nyi Ayu Anisa Hafsari Dewi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Ilmu yang tidak diamalkan bagai pohon yang tak berbuah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

SEL (social-emotional learning) dan CASEL (collaborative academic social-emotional learning)

19 Januari 2025   13:10 Diperbarui: 19 Januari 2025   13:10 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

SEL (Social Emotional Learning) dan CASEL (Collaborative Academic Social Emotional Learning)

1.SEL (Social Emotional Learning)
SEL adalah proses pembelajaran yang membantu anak-anak mengembangkan kemampuan sosial dan emosional yang sehat. Kemampuan sosial dan emosional ini meliputi:

1. Kesadaran diri (self-awareness)

Kesadaran diri (self-awareness) adalah kemampuan untuk memahami dan mengenali diri sendiri, termasuk pikiran, perasaan, kekuatan, dan kelemahan. Kesadaran diri memungkinkan individu untuk mengenali emosi dan kebutuhan mereka sendiri, serta memahami bagaimana mereka berinteraksi dengan orang lain. Dengan memiliki kesadaran diri, anak-anak dapat lebih mudah mengelola emosi mereka, membuat keputusan yang tepat, dan mengembangkan hubungan yang sehat dengan orang lain. Selain itu, kesadaran diri juga dapat membantu anak-anak mengembangkan kemampuan untuk mengakui dan meminta maaf ketika mereka melakukan kesalahan, serta meminta bantuan ketika mereka membutuhkannya.

2. Pengelolaan emosi (emotional regulation)

Pengelolaan emosi (emotional regulation) adalah kemampuan untuk mengenali, memahami, dan mengelola emosi diri sendiri, sehingga dapat mempengaruhi perilaku dan keputusan. Pengelolaan emosi yang baik memungkinkan individu untuk mengelola stres, kecemasan, dan emosi negatif lainnya, serta mempertahankan emosi positif seperti kebahagiaan dan kepercayaan diri. Dengan memiliki kemampuan pengelolaan emosi, anak-anak dapat lebih mudah mengatasi kesulitan, mengembangkan hubungan yang sehat, dan mencapai tujuan mereka. Selain itu, pengelolaan emosi juga dapat membantu anak-anak mengembangkan kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat, mengelola konflik, dan mempertahankan keseimbangan emosional.

3. Motivasi (motivation)

Motivasi (motivation) adalah kemampuan untuk memiliki dorongan dan semangat dalam mencapai tujuan dan melakukan aktivitas. Motivasi yang baik memungkinkan individu untuk memiliki keinginan dan kemauan untuk belajar, bekerja, dan mencapai tujuan mereka. Dalam konteks anak-anak, motivasi yang baik dapat membantu mereka memiliki semangat belajar, meningkatkan prestasi akademik, dan mengembangkan kemampuan untuk mengatasi kesulitan dan mencapai tujuan mereka. Selain itu, motivasi juga dapat membantu anak-anak mengembangkan kemampuan untuk membuat keputusan yang tepat, mengelola waktu, dan mempertahankan konsistensi dalam melakukan aktivitas.

4. Empati (empathy)
Empati (empathy) adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain, serta dapat memandang situasi dari perspektif mereka. Empati memungkinkan individu untuk memiliki hubungan yang lebih mendalam dan memahami dengan orang lain, serta dapat membantu mereka dalam mengembangkan kemampuan untuk berkomunikasi efektif dan mengatasi konflik. Dalam konteks anak-anak, empati yang baik dapat membantu mereka memiliki kemampuan untuk memahami dan menghargai perasaan teman-teman dan orang lain, serta dapat membantu mereka dalam mengembangkan kemampuan untuk berbagi, bekerja sama, dan mengembangkan hubungan yang sehat dengan orang lain.

5. Keterampilan sosial (social skills)

Keterampilan sosial (social skills) adalah kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain secara efektif. Keterampilan sosial meliputi kemampuan untuk berbicara, mendengarkan, memahami, dan menghargai orang lain, serta dapat membantu individu dalam mengembangkan hubungan yang sehat dan positif dengan orang lain. Dalam konteks anak-anak, keterampilan sosial yang baik dapat membantu mereka memiliki kemampuan untuk berbagi, bekerja sama, mengatasi konflik, dan mengembangkan hubungan yang sehat dengan teman-teman dan orang lain. Keterampilan sosial juga dapat membantu anak-anak dalam mengembangkan kemampuan untuk memimpin, berkomunikasi efektif, dan mengatasi kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain.

B.Tujuan SEL adalah untuk membantu anak-anak mengembangkan kemampuan sosial dan emosional yang sehat, sehingga mereka dapat:

1. Meningkatkan prestasi akademik

Meningkatkan prestasi akademik adalah salah satu manfaat dari pengembangan kemampuan sosial dan emosional anak-anak. Ketika anak-anak memiliki kemampuan sosial dan emosional yang baik, mereka dapat lebih mudah berinteraksi dengan guru dan teman-teman, mengelola stres dan emosi negatif, serta memiliki motivasi dan semangat belajar yang lebih tinggi. Hal ini dapat membantu anak-anak untuk lebih fokus dan termotivasi dalam belajar, sehingga mereka dapat mencapai prestasi akademik yang lebih baik. Selain itu, kemampuan sosial dan emosional yang baik juga dapat membantu anak-anak dalam mengembangkan kemampuan untuk mengatasi kesulitan dan mencapai tujuan mereka, sehingga mereka dapat mencapai kesuksesan akademik yang lebih tinggi.

2. Meningkatkan kemampuan berinteraksi dengan orang lain

Meningkatkan kemampuan berinteraksi dengan orang lain adalah salah satu manfaat dari pengembangan kemampuan sosial dan emosional anak-anak. Ketika anak-anak memiliki kemampuan sosial dan emosional yang baik, mereka dapat lebih mudah berkomunikasi dengan orang lain, memahami perasaan dan kebutuhan mereka, serta memiliki kemampuan untuk mengatasi konflik dan kesulitan dalam berinteraksi. Hal ini dapat membantu anak-anak dalam mengembangkan hubungan yang sehat dan positif dengan orang lain, seperti teman-teman, guru, dan orang tua, serta dapat membantu mereka dalam mengembangkan kemampuan untuk bekerja sama, berbagi, dan menghargai orang lain.

3. Meningkatkan kemampuan mengelola emosi dan stres

Meningkatkan kemampuan mengelola emosi dan stres adalah salah satu manfaat dari pengembangan kemampuan sosial dan emosional anak-anak. Ketika anak-anak memiliki kemampuan sosial dan emosional yang baik, mereka dapat lebih mudah mengenali dan memahami emosi mereka sendiri, serta memiliki kemampuan untuk mengelola dan mengatur emosi tersebut. Hal ini dapat membantu anak-anak dalam mengurangi stres dan kecemasan, serta dapat membantu mereka dalam mengembangkan kemampuan untuk mengatasi kesulitan dan mencapai tujuan mereka. Dengan demikian, anak-anak dapat memiliki kemampuan untuk mengelola emosi dan stres yang lebih baik, sehingga mereka dapat memiliki keseimbangan emosional yang lebih baik dan dapat mencapai kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan.

4. Meningkatkan kemampuan membuat keputusan yang tepat

Meningkatkan kemampuan membuat keputusan yang tepat adalah salah satu manfaat dari pengembangan kemampuan sosial dan emosional anak-anak. Ketika anak-anak memiliki kemampuan sosial dan emosional yang baik, mereka dapat lebih mudah memahami konsekuensi dari keputusan mereka, serta memiliki kemampuan untuk mempertimbangkan berbagai opsi dan memilih keputusan yang paling tepat. Hal ini dapat membantu anak-anak dalam mengembangkan kemampuan untuk membuat keputusan yang lebih bijak, lebih bertanggung jawab, dan lebih sesuai dengan nilai-nilai dan tujuan mereka. Dengan demikian, anak-anak dapat memiliki kemampuan untuk membuat keputusan yang lebih tepat, sehingga mereka dapat mencapai kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan.

2.CASEL (Collaborative Academic Social Emotional Learning)

CASEL adalah suatu framework yang mengintegrasikan SEL dengan pembelajaran akademik. CASEL berfokus pada pengembangan kemampuan sosial dan emosional anak-anak dalam konteks pembelajaran akademik.

A.CASEL memiliki lima komponen utama:

1. Kesadaran diri (self-awareness)
Kesadaran diri (self-awareness) adalah kemampuan untuk memahami dan mengenali diri sendiri, termasuk pikiran, perasaan, kekuatan, dan kelemahan. Kesadaran diri memungkinkan individu untuk mengenali emosi dan kebutuhan mereka sendiri, serta memahami bagaimana mereka berinteraksi dengan orang lain. Dengan memiliki kesadaran diri, anak-anak dapat lebih mudah mengelola emosi mereka, membuat keputusan yang tepat, dan mengembangkan hubungan yang sehat dengan orang lain. Selain itu, kesadaran diri juga dapat membantu anak-anak mengembangkan kemampuan untuk mengakui dan meminta maaf ketika mereka melakukan kesalahan, serta meminta bantuan ketika mereka membutuhkannya.

2. Pengelolaan emosi (emotional regulation)

Pengelolaan emosi (emotional regulation) adalah kemampuan untuk mengenali, memahami, dan mengelola emosi diri sendiri, sehingga dapat mempengaruhi perilaku dan keputusan. Pengelolaan emosi yang baik memungkinkan individu untuk mengelola stres, kecemasan, dan emosi negatif lainnya, serta mempertahankan emosi positif seperti kebahagiaan dan kepercayaan diri. Dengan memiliki kemampuan pengelolaan emosi, anak-anak dapat lebih mudah mengatasi kesulitan, mengembangkan hubungan yang sehat, dan mencapai tujuan mereka. Selain itu, pengelolaan emosi juga dapat membantu anak-anak mengembangkan kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat, mengelola konflik, dan mempertahankan keseimbangan emosional.

3. Motivasi (motivation)

Motivasi (motivation) adalah kemampuan untuk memiliki dorongan dan semangat dalam mencapai tujuan dan melakukan aktivitas. Motivasi yang baik memungkinkan individu untuk memiliki keinginan dan kemauan untuk belajar, bekerja, dan mencapai tujuan mereka. Dalam konteks anak-anak, motivasi yang baik dapat membantu mereka memiliki semangat belajar, meningkatkan prestasi akademik, dan mengembangkan kemampuan untuk mengatasi kesulitan dan mencapai tujuan mereka. Selain itu, motivasi juga dapat membantu anak-anak mengembangkan kemampuan untuk membuat keputusan yang tepat, mengelola waktu, dan mempertahankan konsistensi dalam melakukan aktivitas.

4. Empati (empathy)

Empati (empathy) adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain, serta dapat memandang situasi dari perspektif mereka. Empati memungkinkan individu untuk memiliki hubungan yang lebih mendalam dan memahami dengan orang lain, serta dapat membantu mereka dalam mengembangkan kemampuan untuk berkomunikasi efektif dan mengatasi konflik. Dalam konteks anak-anak, empati yang baik dapat membantu mereka memiliki kemampuan untuk memahami dan menghargai perasaan teman-teman dan orang lain, serta dapat membantu mereka dalam mengembangkan kemampuan untuk berbagi, bekerja sama, dan mengembangkan hubungan yang sehat dengan orang lain.

5. Keterampilan sosial (social skills)

Keterampilan sosial (social skills) adalah kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain secara efektif. Keterampilan sosial meliputi kemampuan untuk berbicara, mendengarkan, memahami, dan menghargai orang lain, serta dapat membantu individu dalam mengembangkan hubungan yang sehat dan positif dengan orang lain. Dalam konteks anak-anak, keterampilan sosial yang baik dapat membantu mereka memiliki kemampuan untuk berbagi, bekerja sama, mengatasi konflik, dan mengembangkan hubungan yang sehat dengan teman-teman dan orang lain. Keterampilan sosial juga dapat membantu anak-anak dalam mengembangkan kemampuan untuk memimpin, berkomunikasi efektif, dan mengatasi kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain.

B.CASEL juga memiliki empat prinsip utama:

1. Integrasi SEL dengan pembelajaran akademik
Integrasi SEL (Social Emotional Learning) dengan pembelajaran akademik adalah suatu pendekatan yang menggabungkan kemampuan sosial dan emosional dengan pembelajaran akademik. Dalam pendekatan ini, guru tidak hanya fokus pada materi akademik, tetapi juga membantu siswa mengembangkan kemampuan sosial dan emosional seperti kesadaran diri, pengelolaan emosi, motivasi, empati, dan keterampilan sosial. Dengan demikian, siswa dapat mengembangkan kemampuan akademik yang lebih baik, serta memiliki kemampuan sosial dan emosional yang lebih baik untuk mencapai kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan. Integrasi SEL dengan pembelajaran akademik dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti menggunakan contoh-contoh nyata, diskusi kelompok, dan kegiatan praktis yang menggabungkan kemampuan sosial dan emosional dengan materi akademik.

2. Pengembangan kemampuan sosial dan emosional anak-anak

Pengembangan kemampuan sosial dan emosional anak-anak adalah proses yang penting untuk membantu mereka mencapai kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan. Kemampuan sosial dan emosional anak-anak dapat dikembangkan melalui berbagai cara, seperti melalui interaksi dengan orang lain, pengalaman belajar, dan kegiatan sehari-hari. Guru, orang tua, dan pengasuh lainnya dapat memainkan peran penting dalam membantu anak-anak mengembangkan kemampuan sosial dan emosional mereka, seperti kesadaran diri, pengelolaan emosi, motivasi, empati, dan keterampilan sosial. Dengan demikian, anak-anak dapat memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain, mengelola emosi dan stres, serta mencapai tujuan mereka dengan lebih efektif.

3. Kolaborasi antara guru, orang tua, dan komunitas

Kolaborasi antara guru, orang tua, dan komunitas adalah kunci untuk mendukung pengembangan kemampuan sosial dan emosional anak-anak. Dengan bekerja sama, mereka dapat menciptakan lingkungan yang mendukung dan mempromosikan kemampuan sosial dan emosional anak-anak. Guru dapat menyediakan kegiatan pembelajaran yang terstruktur, orang tua dapat mendukung dan memperkuat kegiatan tersebut di rumah, dan komunitas dapat menyediakan sumber daya dan kesempatan untuk anak-anak berinteraksi dengan orang lain. Dengan demikian, anak-anak dapat memiliki kesempatan untuk mengembangkan kemampuan sosial dan emosional mereka dalam berbagai konteks dan situasi.

4. Penggunaan data dan penelitian untuk meningkatkan praktik

Penggunaan data dan penelitian untuk meningkatkan praktik adalah suatu pendekatan yang efektif untuk meningkatkan kualitas pengembangan kemampuan sosial dan emosional anak-anak. Dengan menggunakan data dan penelitian, guru, orang tua, dan praktisi lainnya dapat memahami lebih baik tentang kebutuhan dan kemampuan anak-anak, serta dapat mengembangkan strategi dan program yang lebih efektif untuk mendukung pengembangan kemampuan sosial dan emosional mereka. Data dan penelitian juga dapat membantu dalam mengevaluasi efektivitas program dan strategi yang telah digunakan, sehingga dapat dilakukan perbaikan dan peningkatan dalam praktik.

Kesimpulan:

Pengembangan kemampuan sosial dan emosional anak-anak adalah proses yang penting untuk membantu mereka mencapai kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan. SEL (Social Emotional Learning) dan CASEL (Collaborative Academic Social Emotional Learning) adalah dua pendekatan yang dapat membantu anak-anak mengembangkan kemampuan sosial dan emosional mereka.

SEL memiliki lima komponen utama, yaitu kesadaran diri, pengelolaan emosi, motivasi, empati, dan keterampilan sosial. Sementara itu, CASEL memiliki empat prinsip utama, yaitu integrasi SEL dengan pembelajaran akademik, pengembangan kemampuan sosial dan emosional anak-anak, kolaborasi antara guru, orang tua, dan komunitas, serta penggunaan data dan penelitian untuk meningkatkan praktik.

Dengan menggunakan pendekatan SEL dan CASEL, anak-anak dapat mengembangkan kemampuan sosial dan emosional yang lebih baik, sehingga mereka dapat mencapai kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan. Oleh karena itu, penting bagi guru, orang tua, dan komunitas untuk bekerja sama dalam mendukung pengembangan kemampuan sosial dan emosional anak-anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun