Tingkat 2: Konvensional
c. Orientasi Kesepakatan dan Kepatuhan (Good Interpersonal Relationships Orientation) - Individu mematuhi aturan karena ingin disukai dan diterima oleh orang lain. Orientasi Kesepakatan dan Kepatuhan (Good Interpersonal Relationships Orientation) adalah salah satu jenis motivasi yang mendorong individu untuk mematuhi aturan atau norma sosial. Individu dengan orientasi ini mematuhi aturan karena ingin disukai dan diterima oleh orang lain, terutama dalam lingkungan sosial mereka. Mereka percaya bahwa dengan mematuhi aturan, mereka akan mendapatkan pengakuan dan penerimaan dari orang lain, sehingga meningkatkan harga diri dan kepercayaan diri mereka.
Dalam konteks ini, individu cenderung memprioritaskan hubungan interpersonal dan keharmonisan sosial daripada kepentingan pribadi atau keinginan untuk menonjol. Mereka mungkin juga lebih rentan terhadap tekanan sosial dan pendapat orang lain, karena mereka ingin tetap disukai dan diterima. Namun, orientasi ini juga dapat memiliki dampak positif, seperti meningkatkan kerja sama dan kepercayaan dalam tim, serta mempromosikan perilaku sosial yang positif.
d. Orientasi Hukum dan Keadilan (Law and Order Orientation) - Individu mematuhi aturan karena percaya bahwa itu adalah cara yang benar dan adil. Orientasi Hukum dan Keadilan (Law and Order Orientation) adalah salah satu jenis motivasi yang mendorong individu untuk mematuhi aturan atau norma sosial. Individu dengan orientasi ini mematuhi aturan karena percaya bahwa itu adalah cara yang benar dan adil, bukan hanya karena takut akan sanksi atau hukuman. Mereka percaya bahwa aturan dan hukum yang ada adalah untuk menjaga keadilan dan ketertiban dalam masyarakat, dan bahwa mematuhi aturan adalah cara untuk berkontribusi pada kebaikan bersama.
Dalam konteks ini, individu cenderung memprioritaskan keadilan dan ketertiban daripada kepentingan pribadi atau keinginan untuk menonjol. Mereka mungkin juga lebih cenderung untuk menghargai otoritas dan institusi yang ada, seperti pemerintah dan sistem peradilan, karena mereka percaya bahwa institusi-institusi tersebut berperan penting dalam menjaga keadilan dan ketertiban. Orientasi ini dapat memiliki dampak positif, seperti meningkatkan kepatuhan terhadap hukum dan norma sosial, serta mempromosikan perilaku yang bertanggung jawab dan etis.
Tingkat 3: Pasca-konvensional
e. Orientasi Kontrak Sosial (Social Contract Orientation) - Individu mematuhi aturan karena percaya bahwa itu adalah cara yang benar untuk menjaga keadilan dan keamanan sosial. Orientasi Kontrak Sosial adalah salah satu jenis motivasi yang mendorong individu untuk mematuhi aturan atau norma sosial. Individu dengan orientasi ini mematuhi aturan karena percaya bahwa itu adalah cara yang benar untuk menjaga keadilan dan keamanan sosial. Mereka percaya bahwa aturan dan norma sosial yang ada adalah hasil dari kesepakatan sosial yang dibuat oleh masyarakat untuk menjaga keamanan dan keadilan bagi semua anggota masyarakat.
Dalam konteks ini, individu cenderung memprioritaskan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi. Mereka percaya bahwa mematuhi aturan dan norma sosial adalah cara untuk berkontribusi pada kebaikan bersama dan menjaga keadilan dan keamanan sosial. Orientasi ini juga dapat memiliki dampak positif, seperti meningkatkan kepatuhan terhadap hukum dan norma sosial, serta mempromosikan perilaku yang bertanggung jawab dan etis. Individu dengan orientasi ini juga cenderung lebih terbuka terhadap perubahan dan reformasi sosial, karena mereka percaya bahwa kesepakatan sosial dapat berubah dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
f.Orientasi Prinsip Etika Universal (Universal Ethical Principles Orientation) - Individu mematuhi aturan karena percaya bahwa itu adalah cara yang benar dan adil berdasarkan prinsip-prinsip etika universal.Orientasi Prinsip Etika Universal (Universal Ethical Principles Orientation) adalah tahap tertinggi dalam perkembangan moral menurut teori Lawrence Kohlberg. Individu dengan orientasi ini mematuhi aturan karena percaya bahwa itu adalah cara yang benar dan adil berdasarkan prinsip-prinsip etika universal, seperti keadilan, kesetaraan, dan hak asasi manusia. Mereka tidak hanya mematuhi aturan karena takut akan sanksi atau hukuman, melainkan karena mereka percaya bahwa aturan tersebut berdasarkan pada prinsip-prinsip etika yang universal dan berlaku untuk semua orang.
Dalam konteks ini, individu cenderung memprioritaskan keadilan dan kesetaraan daripada kepentingan pribadi atau keinginan untuk menonjol. Mereka juga cenderung lebih terbuka terhadap perubahan dan reformasi sosial, karena mereka percaya bahwa prinsip-prinsip etika universal dapat digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki dan meningkatkan masyarakat. Orientasi ini juga dapat memiliki dampak positif, seperti meningkatkan kepatuhan terhadap hukum dan norma sosial, serta mempromosikan perilaku yang bertanggung jawab dan etis. Individu dengan orientasi ini juga cenderung menjadi pemimpin dan agen perubahan sosial yang efektif.
Â