Mohon tunggu...
Nyi Ayu Anisa Hafsari Dewi
Nyi Ayu Anisa Hafsari Dewi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Ilmu yang tidak diamalkan bagai pohon yang tak berbuah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Attachment Mary Anisworth & John Bowlby: Dasar Hubungan Emosional Manusia

17 Januari 2025   22:03 Diperbarui: 17 Januari 2025   22:03 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori Attachment Mary Ainsworth dan John Bowlby: Dasar Hubungan Emosional Manusia

Teori attachment atau teori keterikatan adalah salah satu teori psikologi yang berpengaruh dalam memahami hubungan emosional manusia, terutama antara anak dan pengasuhnya. Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh John Bowlby dan kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Mary Ainsworth. Bowlby menekankan pentingnya keterikatan sebagai kebutuhan biologis yang berfungsi untuk memastikan kelangsungan hidup anak, sementara Ainsworth memberikan kontribusi melalui pengujian empiris dan pengembangan konsep pola-pola keterikatan. Artikel ini akan membahas konsep utama teori attachment, eksperimen Ainsworth, serta implikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

Konsep Dasar Teori Attachment

1.Pandangan John Bowlby tentang Attachment

Bowlby, seorang psikiater dan psikoanalis, percaya bahwa keterikatan adalah respons adaptif yang dikembangkan manusia untuk bertahan hidup. Menurut Bowlby, hubungan emosional antara bayi dan pengasuhnya menciptakan secure base (basis aman) yang memungkinkan anak merasa aman untuk mengeksplorasi lingkungannya.

*Internal Working Model: Bowlby mengemukakan bahwa pengalaman awal keterikatan membentuk "model kerja internal," yaitu representasi mental tentang bagaimana hubungan seharusnya berfungsi. Model ini memengaruhi hubungan seseorang di masa dewasa.

2.Kontribusi Mary Ainsworth: The Strange Situation
Ainsworth memperkuat teori Bowlby dengan mengembangkan metode The Strange Situation, sebuah eksperimen untuk mengamati pola keterikatan anak terhadap pengasuhnya. Ainsworth mengidentifikasi tiga pola keterikatan utama:

*Secure Attachment (Keterikatan Aman): Anak merasa nyaman menjelajahi lingkungan saat pengasuh hadir, tetapi menunjukkan kecemasan saat pengasuh pergi. Anak dengan pola ini merasa yakin bahwa pengasuh akan kembali.

*Avoidant Attachment (Keterikatan Menghindar): Anak cenderung menghindari pengasuh dan tidak menunjukkan kecemasan berlebihan saat pengasuh pergi atau kembali. Pola ini sering terjadi pada anak yang pengasuhnya kurang responsif.

*Ambivalent Attachment (Keterikatan Ambivalen): Anak menunjukkan kecemasan yang ekstrem saat pengasuh pergi dan sulit untuk ditenangkan saat pengasuh kembali. Pola ini sering muncul akibat pengasuhan yang inkonsisten.

Penelitian selanjutnya menambahkan pola keempat, yaitu:

*Disorganized Attachment (Keterikatan Tidak Terorganisir): Anak menunjukkan perilaku campuran yang tidak konsisten, seperti mendekati pengasuh tetapi juga menjauh. Pola ini sering ditemukan pada anak yang mengalami trauma atau pengasuhan yang abusif.


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Attachment

1.Kualitas Pengasuhan:

Responsivitas dan sensitivitas pengasuh terhadap kebutuhan anak sangat penting. Pengasuh yang responsif cenderung mendukung keterikatan yang aman.

2.Temperamen Anak:

Sifat bawaan anak, seperti kecenderungan untuk mudah marah atau tenang, dapat memengaruhi bagaimana keterikatan terbentuk.

3.Lingkungan Sosial dan Budaya:

Faktor budaya dan nilai-nilai masyarakat juga memainkan peran. Misalnya, beberapa budaya lebih menekankan pada kemandirian dibandingkan keterikatan emosional yang kuat.

4.Pengalaman Traumatik:

Pengalaman seperti kehilangan orang tua, pengabaian, atau kekerasan dapat menghambat pembentukan keterikatan yang sehat.

Implikasi Teori Attachment dalam Kehidupan Sehari-hari

1.Dalam Parenting:

Teori attachment memberikan panduan penting bagi orang tua untuk menciptakan hubungan yang aman dengan anak. Orang tua yang responsif dan peka terhadap kebutuhan emosional anak dapat membantu anak merasa aman dan percaya diri.

2.Dalam Pendidikan:

Guru dapat berperan sebagai secondary attachment figure (figur keterikatan sekunder) yang memberikan dukungan emosional kepada siswa, terutama mereka yang kurang mendapatkan perhatian di rumah.

3.Dalam Hubungan Dewasa:

Pola keterikatan yang terbentuk di masa kanak-kanak sering kali memengaruhi hubungan romantis dan sosial di masa dewasa. Orang dengan keterikatan aman cenderung memiliki hubungan yang sehat dan stabil, sedangkan mereka dengan keterikatan tidak aman mungkin mengalami kesulitan dalam kepercayaan dan komunikasi.

4.Dalam Psikoterapi:

Pemahaman tentang teori attachment membantu terapis dalam memahami dan menangani masalah emosional klien, terutama yang berhubungan dengan trauma masa kecil.

Kritik terhadap Teori Attachment
Meskipun teori ini sangat berpengaruh, beberapa kritik telah diajukan, antara lain:

1.Fokusnya yang berlebihan pada hubungan ibu-anak, tanpa memperhatikan figur pengasuh lain seperti ayah atau anggota keluarga lain.

2.Kurangnya perhatian terhadap faktor genetik dan bawaan dalam membentuk pola keterikatan.

3.Generalisasi pola keterikatan tanpa mempertimbangkan perbedaan budaya secara mendalam.

Teori attachment yang dikembangkan oleh John Bowlby dan Mary Ainsworth memberikan dasar penting dalam memahami hubungan emosional manusia. Dengan memahami pola keterikatan, kita dapat melihat bagaimana hubungan awal dengan pengasuh memengaruhi kehidupan sosial, emosional, dan bahkan kepribadian seseorang sepanjang hidupnya. Implikasi teori ini sangat luas, mulai dari parenting, pendidikan, hingga psikoterapi, menjadikannya salah satu pendekatan paling berpengaruh dalam psikologi perkembangan.

Referensi:

Bowlby, J. (1969). Attachment and Loss: Vol. 1. Attachment. New York: Basic Books.

Ainsworth, M. D. S., Blehar, M. C., Waters, E., & Wall, S. (1978). Patterns of Attachment: A Psychological Study of the Strange Situation. Hillsdale, NJ: Erlbaum.

Cassidy, J., & Shaver, P. R. (Eds.). (2016). Handbook of Attachment: Theory, Research, and Clinical Applications (3rd ed.). New York: Guilford Press.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun