1.Dalam Parenting:
Teori attachment memberikan panduan penting bagi orang tua untuk menciptakan hubungan yang aman dengan anak. Orang tua yang responsif dan peka terhadap kebutuhan emosional anak dapat membantu anak merasa aman dan percaya diri.
2.Dalam Pendidikan:
Guru dapat berperan sebagai secondary attachment figure (figur keterikatan sekunder) yang memberikan dukungan emosional kepada siswa, terutama mereka yang kurang mendapatkan perhatian di rumah.
3.Dalam Hubungan Dewasa:
Pola keterikatan yang terbentuk di masa kanak-kanak sering kali memengaruhi hubungan romantis dan sosial di masa dewasa. Orang dengan keterikatan aman cenderung memiliki hubungan yang sehat dan stabil, sedangkan mereka dengan keterikatan tidak aman mungkin mengalami kesulitan dalam kepercayaan dan komunikasi.
4.Dalam Psikoterapi:
Pemahaman tentang teori attachment membantu terapis dalam memahami dan menangani masalah emosional klien, terutama yang berhubungan dengan trauma masa kecil.
Kritik terhadap Teori Attachment
Meskipun teori ini sangat berpengaruh, beberapa kritik telah diajukan, antara lain:
1.Fokusnya yang berlebihan pada hubungan ibu-anak, tanpa memperhatikan figur pengasuh lain seperti ayah atau anggota keluarga lain.
2.Kurangnya perhatian terhadap faktor genetik dan bawaan dalam membentuk pola keterikatan.