• Perkembangan Kognitif Menurut Jean Piaget Â
    Perkembangan kognitif menekankan pada pembahasan struktur berpikir. Menurut Jean Piaget, pembahasannya sebagian besar berpusat pada struktur kognitif. Dari tahun 1927 hingga  1980,  dia  melakukan  penelitian  ekstensif  dan  menulis  publikasi  tentang  topik perkembangan  kognitif.  Berbeda  dengan  psikolog  sebelumnya,  ia  menegaskan  bahwa perkembangan  kognitif  anak-anak  tidak  hanya  kurang  maju  dibandingkan  orang  dewasa karena  keterbatasan  informasi  mereka,  tetapi  juga  secara  fundamental  berbeda  sifatnya. Merujuk pada studinya, kemampuan individu dalam memperhatikan sains sangat dipengaruhi oleh  tahapan  pertumbuhan  otak  dan  perubahan  terkait  usia  (Laura  A.  King:  152).  Piaget mengajukan  teori  struktur  kognitif  untuk  menjelaskan  proses  dimana  anak  memperoleh konsepsi  tentang  lingkungan  sekitarnya.  (Loward  S. Friedman dan Miriam  W.  Schustack, 2006; 59). Teori Piaget yang dikenal dengan epistemologi genetik bertujuan untuk mengkaji perkembangan  kapasitas  kognitif.  Istilah  "genetik"  dalam  konteks  ini  berkaitan  dengan kemajuan perkembangan dan bukan warisan biologis (Hergenhahn dan Olson, 2010; 325). Menurut Piaget, anak-anak memiliki beberapa skema sensorimotor sejak lahir, yang berfungsi sebagai struktur interaksi awal mereka dengan lingkungan sekitar. Pengalaman awal anak akan dibentuk oleh skema sensorimotorik tersebut. Sederhananya, mereka hanya dapat merespons peristiwa yang dapat dimasukkan ke dalam kerangka mental yang ada, yang disebut skemata. Konsekuensinya, peristiwa-peristiwa tersebut akan menentukan batas-batas pengetahuan dan pemahaman  anak.  Namun,  skema  awal  ini  mengalami  modifikasi  sebagai  akibat  dari pengalaman. Setiap pengalaman terdiri dari bagian-bagian berbeda yang perlu diasimilasikan ke  dalam  kerangka  kognitif  anak.  Dengan  terlibat  dengan  lingkungan,  struktur  kognitif mengalami transformasi, memfasilitasi pengembangan pengetahuan pengalaman seseorang. Namun,  sesuai  teori  Piaget,  proses  ini  ditandai dengan  langkah  bertahap,  seiring  dengan munculnya  skema  baru  secara  konsisten  dari  skema  yang  sudah  ada  sebelumnya. Perkembangan  intelektual  anak,  yang  awalnya  dimulai  dengan  reaksi  refleksif  terhadap lingkungan sekitar, akan berkembang hingga mereka mencapai tahap di mana mereka dapat merenungkan kejadian yang mungkin terjadi dan secara kognitif memeriksa potensi hasil yang mungkin terjadi.
     Interiorisasi menyebabkan munculnya proses kognitif yang membebaskan anak dari keharusan berinteraksi langsung dengan lingkungan sekitarnya, seiring dengan kemampuan bayi melakukan manipulasi simbolik. Perkembangan operasi ini memberikan upaya kompleks pada anak untuk berinteraksi dengan lingkungan, sehingga meningkatkan kapasitas mereka untuk aktivitas intelektual dengan kompleksitas yang bertambah. Karena semakin besarnya kompleksitas  arsitektur  kognitif  anak.  Begitu  pula  dengan  struktur  kognitif  anak yang berperan dalam membentuk lingkungan fisiknya.
   Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H