Seluruh perabotan yang mengisi rumah bukanlah milik Haji Safiudin dan keturunannya, melainkan sumbangan dari Babe Ridwan Sadli, budayawan Betawi yang tersohor. Benda-benda yang dipajang merupakan perkakas rumah tangga kebutuhan sehari-hari yang digunakan masyarakat Betawi di masa silam yang tergolong antik.
Luas lahan kompleks museum adalah 3000 m2, yang terdiri dari Rumah Si Pitung dan 2 bangunan lainnya yang didirikan tahun 2009 sebagai kantor dan ruang serbaguna.
Di bangunan serbaguna inilah Mbak Ira membagikan pengalamannya selama 15 tahun sebagai tour guide dengan highlights tamu-tamu terunik yang pernah dibawanya, termasuk tamu asing.Â
Selain itu, Bang Indra sebagai ketua HPI DKI Jakarta dan Cik Linda yang spesialisasinya membawa turis berbahasa Jepang turut berbagi cerita suka duka dan pengalaman unik tak terlupakan selama menjalankan profesinya.
Acara gathering ini juga dimeriahkan dengan makan camilan kue basah khas Betawi, pembagian door prize dan bersantap 3 roti buaya yang "berkeluarga" dengan dicabik-cabik beramai-ramai oleh peserta rombongan yang mengincar isi coklat pada roti tersebut terutama di bagian perut si buaya.
Trip ke Rumah Si Pitung takkan lengkap tanpa menelusuri tempat persembunyian Si Pitung lainnya, yaitu Masjid Al-Alam Marunda yang mempunyai keajaiban tersendiri, di mana pembangunannya hanya memakan waktu sehari.
Terdapat juga sumur yang airnya tak pernah kering di lokasi yang sama.
Sebagai penutup, kami mengunjungi ke kawasan laut di Marunda dengan terlebih dahulu melewati beberapa rumah perkampungan penduduk sekitar.