Mohon tunggu...
Nur Yuniati Ayu Pertiwi
Nur Yuniati Ayu Pertiwi Mohon Tunggu... Lainnya - Untukku, untukmu, dan untuk kita semua.

In a world of worries, be the warrior!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

"Sesosok Ayah"

16 September 2020   11:02 Diperbarui: 10 Oktober 2020   17:28 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi oleh: Nur Yuniati Ayu Pertiwi

Ayah...

Izinkan aku melukiskanmu dalam bait puisiku

Aku ingin melukiskan semua yang kulihat darimu

Yang akan kujadikan bahan untuk mengisi torehanku

Ayah...

Tahukah engkau pena ku bergetar

Seketika ingatanku lumpuh

Tak jarang aku harus menghapus sebuah

Kata yang kurang tepat untuk dirimu

Ayah...

Andai engkau tahu

Mengibaratkan dirimu dalam puisi

Sangat sulit bagiku karena hakekatnya

Engkau tak bisa kuibaratkan dengan kata-kata

Aku telah menulis 1001 puisi tentangmu

Namun sayang, tak satupun yang bisa mewakilkan dirimu

Menorehmu dalam bait puisi

Jujur, aku kaku dan ingin rasanya aku menyerah

Namun, melihat sosokmu yang tak pernah

Mengenal kata menyerah

Mengenal kata lelah

Seakan mengutuk jiwaku untuk bangkit kembali

Andai...

Andai aku dapat merasakan perjuanganmu

Sungguh takkan sanggup diri ini

Perjuanganmu sungguh sangat berarti

Demi keluarga kecilmu ini

Teringat dimasa kecilku

Terekam jelas dalam benakku

Dimana masa itu Ayah menggendongku

Ayah melihatku dengan penuh kebanggaan

Ketika mendapatiku masuk ke sekolah ternama

Ayah yang selalu ada disaat aku butuh

Ayah yang selalu ada disaat aku kesepian

Ayah yang selalu ada saat aku dikecewakan banyak orang

Dengan penuh sabar tertutur kata dari lisanmu

"Semangat anakku" bersamaan dengan manisnya senyummu

Ayah maafkan anakmu ini

Aku telah banyak mengecewakanmu

Sungguh egois diri ini

Selalu mementingkan keinginan diri

Den merasa ingin menang sendiri

Terimakasih Ayah

Engkau adalah Pangeran dalam hidupku

Yang selalu membawa cinta dalam hatiku

Takkan ada satupun yang dapat menggantikanmu

Karena engkau adalah cinta pertama dan terakhirku

Aku bangga pada dirimu Ayah

Mendapati sosokmu hingga saat ini

Ayah memang tidak melahirkanku

Tapi cintamu padaku tak dapat kuragukan

Aku mencintaimu, Ayahku...

-Putrimu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun