Mohon tunggu...
Nyayu Keylaluna Putriansyah
Nyayu Keylaluna Putriansyah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - PELAJAR

Hey

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahasa Indonesia sebagai Simbol Pemersatu dan Kebersamaan dalam Keanekaragaman

31 Oktober 2024   10:19 Diperbarui: 31 Oktober 2024   10:38 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia, dengan ribuan pulau dan ratusan suku bangsa, memiliki kekayaan budaya yang melimpah. Di tengah keanekaragaman yang luas ini, terdapat satu unsur yang mampu menyatukan seluruh rakyat Indonesia, yaitu Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah warisan dari perjuangan panjang bangsa untuk bersatu dan merdeka. Bahasa Indonesia tidak hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga menjadi simbol persatuan dan identitas yang mengatasi perbedaan suku, budaya, dan agama. Sejarah mencatat, momen penting yang menegaskan peran Bahasa Indonesia sebagai pemersatu terjadi pada peristiwa Sumpah Pemuda 1928, di mana para pemuda dari seluruh nusantara berikrar untuk bersatu demi satu bangsa dan satu bahasa yaitu  Bahasa Indonesia.

"Sumpah Pemuda 1928 menjadi titik penting dalam sejarah Indonesia karena para pemuda berikrar untuk menjunjung bahasa persatuan, yaitu Bahasa Indonesia. Ikrar ini bukan hanya tentang bahasa, tetapi tentang kesadaran pentingnya persatuan dalam keberagaman."  
--- Kemdikbud, Buku Sejarah Nasional Indonesia oleh Nugroho Notosusanto.

Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada 28 Oktober 1928 menjadi landasan penting dalam perjalanan bangsa Indonesia. Pada saat itu, para pemuda dari berbagai wilayah dengan latar belakang yang berbeda, berkumpul dalam Kongres Pemuda II di Jakarta. Mereka berikrar untuk menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Keputusan ini bukan hanya tentang bahasa, melainkan tentang kesadaran kolektif untuk bersatu demi kemerdekaan Indonesia.

Di tengah kolonialisme yang pada masa itu membelenggu bangsa, para pemuda sadar bahwa kemerdekaan tidak akan terwujud tanpa adanya persatuan. Bahasa Indonesia dipilih karena dianggap dapat diterima oleh seluruh masyarakat sebagai bahasa yang inklusif dan netral. Ikrar tersebut menjadi bukti bahwa para pemuda kala itu dapat  memahami pentingnya bahasa sebagai simbol pemersatu yang dapat mengatasi perbedaan di antara mereka.

Kemudian, Bahasa Indonesia semakin berkembang menjadi bahasa yang mampu mengikat seluruh warga negara menjadi satu bangsa. Sejak kemerdekaan, Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa resmi yang digunakan dalam seluruh aspek kehidupan bernegara, baik dalam pemerintahan, pendidikan, maupun media. Dengan menggunakan satu bahasa yang sama, seluruh rakyat Indonesia dapat saling berkomunikasi, berinteraksi, dan bekerja sama dalam berbagai bidang.

Identitas nasional ini menjadi landasan kokoh dalam menjaga kebhinnekaan. Bahasa Indonesia bukan hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga memperkuat jati diri bangsa dan meningkatkan rasa bangga sebagai warga Indonesia. Di tengah globalisasi yang menuntun penggunaan bahasa asing, Bahasa Indonesia tetap menjadi simbol persatuan dan kebersamaan yang membuat bangsa Indonesia berbeda di antara bangsa-bangsa lain.

Sebagai bahasa nasional, Bahasa Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan. Di sekolah-sekolah di seluruh wilayah nusantara, Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pendamping yang menyatukan siswa dari berbagai latar belakang budaya yang berbeda. Melalui pendidikan, Bahasa Indonesia tidak hanya menjadi sarana pembelajaran, tetapi juga menjadi media untuk mengenalkan nilai-nilai kebangsaan kepada generasi muda. Anak-anak Indonesia tumbuh dengan pemahaman bahwa meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda, mereka memiliki bahasa yang sama, yang memperkuat kebersamaan mereka sebagai satu bangsa.

Bahasa Indonesia juga memungkinkan siswa-siswi dari berbagai daerah untuk mengakses ilmu pengetahuan yang sama, tanpa terhalang  bahasa. Dengan demikian, pendidikan dalam Bahasa Indonesia memiliki peran penting dalam menciptakan generasi yang mampu memahami nilai persatuan dan keragaman, serta siap untuk membangun Indonesia yang lebih baik di masa depan.


Di era globalisasi, tantangan terhadap penggunaan Bahasa Indonesia semakin meningkat. Pengaruh bahasa asing, terutama bahasa Inggris, sangat kuat dalam dunia pendidikan, pekerjaan, dan komunikasi digital. Namun, Bahasa Indonesia tetap memiliki posisi penting sebagai simbol jati diri bangsa. Penggunaan Bahasa Indonesia di media sosial, aplikasi digital, dan konten daring menjadi upaya penting untuk menjaga Bahasa Indonesia di tengah pengaruh asing yang semakin besar.

Generasi muda memiliki peran besar dalam melestarikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Ketika mereka menggunakan Bahasa Indonesia dalam komunikasi digital, mereka turut menjaga dan memperkenalkan Bahasa Indonesia kepada dunia. Bahasa Indonesia tidak hanya menjadi alat komunikasi lokal, tetapi juga menjadi lambang kebanggaan terhadap identitas bangsa yang unik dan beragam.

Meskipun Bahasa Indonesia memiliki peran yang kuat dalam menyatukan bangsa, masih ada tantangan yang perlu dihadapi. Penggunaan bahasa daerah yang terus berkurang, pengaruh bahasa asing yang semakin meningkat, dan kurangnya kesadaran terhadap pentingnya Bahasa Indonesia di kalangan generasi muda menjadi beberapa masalah yang perlu diatasi. Namun, dengan adanya kerjasama antara pemerintah, pendidik, dan masyarakat, tantangan ini dapat dihadapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun