Mohon tunggu...
Adexfree
Adexfree Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis adalah ruang untuk berbagi

Simplicity

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

4 Hal yang Harus Diingat pada Saat Mendidik Anak Berpuasa

2 Mei 2021   23:21 Diperbarui: 2 Mei 2021   23:41 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

" Ma, besok kita mulai puasa ya. Puasa itu apa ma ? "

Demikianlah sepenggal kalimat tanya yang terlontar dari gadis kecilku yang masih berumur 5 tahun. Kalau tahun kemarin, dia memang masih tidak mengerti apa-apa tentang puasa, namun tahun ini rasa ingin tahunya mulai memberontak ketika semua orang mulai bicara tentang puasa di bulan ramadhan. Akhirnya saya pun menjelaskan mengenai apa dan bagaimana cara berpuasa di bulan ramadhan.

Ketika tiba saatnya sahur ramadhan hari pertama, sangat sulit bagi saya untuk membangunkan Mbak Alya, nama panggilan untuk gadis kecilku. Dia memilih tidur ketimbang harus makan sahur. Namun keesokan harinya dia mengatakan dia ingin puasa, meskipun tidak makan sahur.

Ketika jam dinding mulai menunjukkan pukul 1 siang, kulihat mbak alya mulai gelisah. Dia mulai menanyakan kapan boleh berbuka puasa. Saya pun sebisa mungkin untuk menahannya membatalkan puasa, tapi apa boleh buat di hari pertama ramadhan mbak alya membatalkan puasanya di jam 2 siang. 

Saya memaklumi hal ini, karena Mbak Alya memang belum pernah belajar berpuasa sebelumnya, ini kali pertama baginya untuk ikut melaksanakan puasa di bulan ramadhan. Ada keinginan Mbak Alya untuk melakukan puasa pun sudah membuat saya bersyukur pada Allah, karena tidak semua anak yang mau melakukannya atas kesadaran sendiri meskipun pada akhirnya hanya puasa setengah hari.

Yah, saya menyebut cara mbak alya berpuasa dengan sebutan puasa setengah hari. Meskipun tidak ada aturan yang menyebutkan cara berpuasa seperti itu namun menurut saya cara ini efektif untuk mendidik anak untuk belajar melakukan shaum ramadhan. Setelah berbuka puasa di jam 2 siang, keesokan harinya mbak alya berbuka puasa di jam 3 sore hingga perlahan puasanya bukan lagi setengah hari namun sudah penuh hingga azan magrib tiba.

Sangat penting bagi kita para orang tua mengajarkan anak tentang apa itu puasa dan bagaimana cara melaksanakannya, agar anak-anak terbiasa untuk puasa , kalau perlu bukan hanya dibulan ramadhan namun ibadah puasa lainnya dapat dilaksanakan juga oleh anak-anak kita.

Namun yang perlu diingat pada saat mendidik anak untuk berpuasa adalah :

  1. Memberikan pemahaman mengenai makna berpuasa kepada anak

Memang bukanlah hal yang mudah untuk memberikan pemahaman pada anak-anak terutam balita. Pertanyaan yang pertama kali terlontar dari anak-anak mengenai puasa adalah alasan kenapa kita harus menjalankan ibadah puasa. 

" Ma, kenapa kita harus susah-susah puasa. Memangnya apa yang akan kita dapat?". Begitulah pertanyaan yang disampaikan Mbak Alya anak saya. Saya menjawabnya " Karena dengan puasa kita akan mendapatkan pahala yang sangat besar dari Allah". Selanjutnya saya menjelaskan mengenai manfaat dari puasa dan bagaimana cara melaksanakannya. 

     2. Para orang tua harus menjadi role model anak untuk berpuasa

Sebelum kita mendidik anak untuk belajar berpuasa, maka pastikan kita pun sebagai orang tua telah melaksanakan ibadah puasa dengan benar. Karena saya pernah melihat ada orang tua yang berupaya mengajari anaknya berpuasa tapi mereka sendiri tidak puasa. Bagaimana anak mau menjalankan ibadah puasa jika terlintas di pikiran mereka bahwa orang tua mereka pun enggan berpuasa. Ibarat pepatah mengatakan " buah jatuh tak jauh dari pohonnya ".

    3. Tetap mengatur asupan gizi anak selama puasa

Mengatur menu pada saat puasa di bulan ramadhan sangatlah penting, agar kesehatan anak tetap terjaga meskipun menjalankan ibadah puasa. Sebenarnya pada saat bulan puasa kita hanya perlu merubah pola makan kita yang tadinya 3x sehari, menjadi 2x sehari ( sahur dan berbuka ). Kita dapat mempersiapkan menu puasa anak sesuai dengan makanan favorit anak dan nilai gizinya, agar anak bersemangat berpuasa karena menu favoritnya selalu tersedia di meja makan. 

www.dancow.co.id
www.dancow.co.id

4. Memperhatikan kemampuan fisik anak untuk berpuasa

Jangan pernah memaksakan anak untuk berpuasa jika fisik anak belum memungkinkan untuk berpuasa penuh seharian. Didiklah anak berpuasa secara bertahap seperti yang saya lakukan dengan Mbak Alya. Karena jika kita memaksakan anak berpuasa, khawatir akan mengganggu kesehatan anak, hal ini akan menimbulkan masalah baru bagi kita.

Mendidik anak untuk berpuasa merupakan hal yang sangat penting bagi kita, jangan sampai anak tidak pernah mengenal sama sekali mengenai puasa. Jika anak dibiasakan untuk berpuasa sejak dini maka sepanjang hidupnya akan taat melaksanakan ibadah puasa.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun