Mohon tunggu...
Adexfree
Adexfree Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis adalah ruang untuk berbagi

Simplicity

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Bu Wid, Sosok Srikandi Pendidikan Kebidanan yang Multitalenta

11 April 2021   19:00 Diperbarui: 11 April 2021   19:16 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bu wid bersama suami ( sumber: instagram yuliana widyastuti )

Habis gelap terbitlah terang

Sederet kata yang selalu mengingatkan kita pada perjuangan seorang srikandi pendidikan Indonesia, Ibu Kartini. Beliau adalah sosok perempuan tangguh dan mandiri yang telah memperjuangkan pendidikan bagi perempuan di Indonesia. Berkat jasa beliau, kita saat ini dapat menikmati berbagai kemudahan dalam mengenyam pendidikan dan menjalankan berbagai profesi sesuai dengan keinginan kita. 

Semangat Ibu Kartini ini ternyata menjadi inspirasi bagi perempuan di Indonesia. Salah satunya adalah sosok perempuan satu ini, namanya Ibu Yuliana Widyastuti atau dalam kesehariannya biasa dipanggil Bu Wid. Bagi para bidan di provinsi Sumatera Selatan tentunya nama ini tidak asing lagi, karena beliau adalah sosokseorang bidan senior yang tak  diragukan lagi profesionalitasnya.

Sepak terjang wanita tangguh ini berawal dari aktivitasnya membuka Klinik Bidan Praktek mandiri di salah satu sudut kota Palembang, yaitu Lebong Siarang. 

Dulu pada tahun 1999, pada saat itu saya masih menjadi seorang mahasiswa kebidanan semester 4 yang ditugaskan praktik klinik di tempat beliau, pasien beliau sehari bisa mencapai lebih dari 50 orang. 

Kami mahasiswa yang praktik disana sampai kelelahan menghadapi pasien yang tiada henti dari pagi hingga malam hari, belum lagi pasien yang akan melahirkan. Padahal saat itu beliau juga seorang Bidan PNS di salah satu puskesmas yang berada di kabupaten Banyuasin yang jaraknya kuarng lebih 1 jam dari Palembang. 

Tiap hari beliau pulang pergi menjalankan tugasnya di Puskesmas dan juga melayani pasien di rumah, tapi tak pernah saya melihat raut muka beliau yang kelelahan. Beliau adalah sosok wanita yang mandiri dan energik.

Selama menjalankan tugasnya pun, beliau masih menyempatkan diri untuk melanjutkan kuliah hingga jenjang S2 Biomedik di Universitas Sriwijaya. Karena keinginan beliau untuk memajukan profesi kebidanan, maka pada tahun 2003 beliau juga mendirikan sebuah institusi pendidikan kebidanan swasta yang bernama Akademi Kebidanan Budi Mulia Palembang. Bersamaan dengan itu, beliau pun mengajukan perpindahan tugas dari Dinas kesehatan ke dinas pendidikan. 

Berkat kegigihan beliau didunia pendidikan, pada saat ini Institusi yang dimilikinya tersebut sudah memiliki 4 cabang, yaitu Palembang, Prabumulih, Pangkal Pinang  dan Jambi dengan jumlah mahasiswa lebih dari 600 orang. Akbid budi mulia ini juga dilengkapi dengan fasilitas asrama yang dikelola langsung oleh beliau. Beliau juga aktif dalam berbagai organisasi kebidanan seperti IBI (Ikatan Bidan Indonesia) dan AIPKIND ( Asosiasi Pendidikan Kebidanan Indonesia ).

Saya ulas sedikit kenapa saya begitu mengagumi sosok beliau ini. Pada tahun 2013 s.d 2018 saya satu tim dengan beliau sebagai trainer di Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi. Beliau adalah salah satu Master Trainer pada jaringan tersebut, padahal beliau memiliki seabrek aktivitas lain di kampus maupun di kliniknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun