Mohon tunggu...
Adexfree
Adexfree Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis adalah ruang untuk berbagi

Simplicity

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ibu, Tempat Belajar tentang Kehidupan

5 Desember 2020   19:48 Diperbarui: 5 Desember 2020   19:56 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Matahari kecilku, jadilah pribadi yang mandiri dan tangguh. (dokpri)

Saya sama sekali tidak dendam atas tamparan ibuku itu, tapi justru hal itu membuatku menjadi pribadi yang bertanggung jawab dengan setiap langkah yang saya lakukan dalam hidup ini. Termasuk resiko pahit dalam kehidupan berumah tangga yang harus saya terima atas pilihan saya sendiri. Yah, saya harus mengambil keputusan menjadi single parent di saat usia anak saya baru berumur 1 tahun. Suatu keputusan yang sangat sulit untuk saya ambil, tapi demi kebaikan semuanya saya harus mampu menerimanya dengan legowo. Dan saya pun mampu melewati fase ini dengan baik karena ibuku telah menanamkan nilai tanggung jawab untuk setiap langkah yang saya lakukan.

Kebahagiaan orangtua ketika anaknya sukses dalam melewati tiap fase kehidupan (dokpri)
Kebahagiaan orangtua ketika anaknya sukses dalam melewati tiap fase kehidupan (dokpri)

4. Belajar untuk menjadi role model ( tauladan yang baik )

Meskipun ibuku termasuk wanita yang cerewet tapi beliau bukan tipe yang langsung menegur kalau kita salah tapi beliau akan menunjukkan dengan sikapnya tentang kesalahan kita. Misalnya kalau piring yang saya cuci itu kurang bersih, maka beliau tidak akan berkomentar langsung " Nih piring kok masih kotor ya", jangan pernah berharap ibu saya akan berkata seperti itu. Tapi piring itu akan diambilnya dan akan dicuci ulang dihadapan saya, hingga saya akan sadar bahwa hasil cucian saya itu masih kotor. Jadi, beliau itu lebih banyak mengajarkan dengan sikap, bukan kata-kata.

Hal ini pun tanpa sadar saya lakukan sekarang dengan anak saya. Saya harus berusaha menjadi role model yang baik untuk anak saya. Salah satunya menjadi contoh mengerjakan sholat tepat waktu. Agar anak saya terbiasa sholat tepat waktu, maka saya pun berusaha sholat tepat waktu didepan anak saya. Jadi, tanpa harus banyak ngomel, anak saya akan ikut sholat berjamaah dengan saya. Layaknya pepatah lama " buah jatuh tak jauh dari pohonnya". Anak-anak akan menirukan apa yang dilakukan oleh orang tuanya.

Saat ini, Ketika saya telah menjadi seorang ibu memori tentang kehidupan masa kecil saya terekam dengan baik. Betapa sulitnya untuk menjadi orang tua yang baik, yang mampu memenuhi kebutuhan lahir maupun batin bagi anaknya. Apalagi dalam kondisi single parent, saya harus mampu berperan menjadi seorang ibu dan juga seorang ayah bagi anak saya. Mungkin saya belum mampu sepenuhnya untuk memenuhi peran seorang ayah, tapi setidaknya saya telah mengajarkan kepada anak saya untuk menjadi pribadi yang tangguh dan mandiri, agar nantinya anak saya mampu melewati berbagai kesulitan hidup dengan berani dan bijaksana.

Matahari kecilku, jadilah pribadi yang mandiri dan tangguh. (dokpri)
Matahari kecilku, jadilah pribadi yang mandiri dan tangguh. (dokpri)

Kalau bicara tentang seorang ibu, tak habis kata yang mampu saya utarakan karena pengorbanan dan kasih sayang yang telah beliau berikan layaknya air di lautan yang tak mampu saya hitung banyaknya. Beberapa kejadian yang saya utarakan di atas hanya Sebagian pelajaran yang dapat saya petik dari beliau.Dibalik sikapnya yang gampang marah tersirat rasa cinta yang luar biasa, yang membuat ibuku berbeda dengan yang lainnya.  Saya yakin , anda sekalian pun memiliki berbagai cerita masing-masing mengenai seorang ibu. Semoga berbagi secuil kisah ini dapat lebih menumbuhkan rasa cinta, rasa sayang dan hormat kita kepada ibu yang telah melahirkan kita dan juga sebagai sekolah pertama kita dalam hidup ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun