Mohon tunggu...
Adexfree
Adexfree Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis adalah ruang untuk berbagi

Simplicity

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pemulung Saja Mampu Menyumbang 10 Juta, Bagaimana dengan Anda?

2 Agustus 2019   12:26 Diperbarui: 2 Agustus 2019   12:38 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Seorang nenek berumur 60 tahunyang tinggal dikota Mataram, sedang viral di Medsos karena mampu mengejutkan masyarakat banyak dengan menyumbang uang sejumlah 10 juta untuk membeli seekorsapi di hari Raya Idul Adha ini. Mungkin kalau nenek ini adalah seorang nenek yang berasal dari keluarga kaya, berita ini tidak akan jadi viral tapi beliauadalah hanyalah seorang pemulung, Nenek Sahnun begitulah orang memanggilnya,beliau sebenarnya berasal dari Narmada, Lombok Barat. Beliau hanya hidup sebatang kara di Kota Mataram.

Beliau mengumpulkan hasil jerih payahnya setiap hari hanya demi ingin berbagi dengan orang lain di Hari Raya Kurban.  Tiap hari beliau berjalan kaki mulai dari subuh hingga malam hari di sepanjang kotaMataram untuk mengumpulkan barang-barang bekas, dan mengumpulkan uang hasiljerih payah tersebut selama 5 tahun hanya untuk berkurban di Hari Raya IdulAdha.

Kaling, Pengurus masjid Nur Iman tempat dimana nenektersebut berkurban sempat terkejut ketika menerima uang 10 juta dari nenekSahnun. Bagaimana mungkin seorang yang hidupnya serba kekurangan tapi secarasukarela memberikan uang begitu banyak hanya untuk berbagi di Hari Raya Kurban.Apa yang tidak mungkin dimata manusia, semuanya mungkin dimata Allah, Nenek Sahnun telah membuktikannya.

Jika nenek pemulung sampah ini saja mampu untukberkurban seekor sapi, lalu bagaimana dengan para pegawai yang bergaji puluhanjuta per bulan, bagaimana dengan kaum borjuis di negeri ini yang mampu membelisederet mobil mewah yang pajaknya saja melebihi seekor sapi. Ini merupakanpelajaran moral bagi kita semua. Seorang nenek yang telah tua renta tapi masihmemikirkan caranya berbagi dengan orang lain meskipun hidupnya pun serbakekurangan. 

Manusia-manusia seperti Nenek Sahnun ini sudahjarang kita temui, apalagi di era millennial ini. Gaya hidup dan lingkungansocial telah membentuk kita menjadi manusia-manusia individualis, yang hanyamementingkan pengakuan di masyarakat. Mau dibilang paling kaya, paling hebat,paling lebih dari segalanya...tanpa menyadari kemampuan finansial. Updatesetiap hari didunia MedSos, upload foto sana sini, lagi jalan-jalan ditempatmewah, makan diresto mahal, pamer fashion tanpa memikirkan orang-orang disekelilingkita yang mungkin nasibnya tidak sebaik kita. Adakah ini memberi manfaat dalamhidup kita ?  Tidak sama sekali, malah mengundang hal-hal negative.

Kenapa kita tidak belajar dari cara hidup neneksahnun, dalam kondisi serba kekurangan pun kita tetap harus bisa berbagi dengan orang lain. Kalau 50% saja dari masyarakat Indonesia yang berpikiran samadengan nenek ini, insya Allah kemiskinan di Indonesia bisa diatasi. Yang kayaberupaya membantu yang miskin, dan yang miskin berupaya untuk hidup lebih baiklagi. Semua bergotong royong saling membantu, tidak ada rasa saling cemburu,iri dan dengki. Adakah semua ini hanya mimpi, mengingat pola kehidupan eramillennial ini sudah terlanjur individualis dan penuh ego.

Kenapa kita tidak mulai dari hal yang paling kecilyaitu diri kita sendiri. Belajar untuk berempati dengan orang lain, karenahidup didunia ini hanya sementara dan semua harta, pangkat dan jabatan hanyalahtitipan semata. Kapan pun Allah mau pasti bisa diambilNya dalam sekejap mata.Hai para generasi penerus negeri ini, bangunlah dari mimpi-mimpi kalian, jangan terlenadengan kehidupan dunia. Orang tua renta saja bisa melakukan sesuatu untuk orangbanyak, bagaimana dengan kalian???? Dimana Kalian???? Adakah yang telah kalianlakukan sepanjang hidup ini untuk kemaslahatan orang banyak. Kesuksesan tidakdiukur dari seberapa banyak harta yang kita miliki tapi seberapa besar manfaatyang dapat kita lakukan untuk orang lain. Tanamkanlah rasa empati menolongsesama dalam diri kalian, bantulah negeri ini untuk menjadi lebih baik lagi.Kalau bukan kalian lalu siapa lagi yang akan memperbaiki negeri ini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun