Mohon tunggu...
Nyayu Fatimah Zahroh
Nyayu Fatimah Zahroh Mohon Tunggu... Ilmuwan - Everything starts from my eyes

Coba sekekali lihat ke langit setiap hari, dan rasakan betapa membahagiakannya \r\n\r\nhttp://nyayufatimahzahroh.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Mengurangi Angka Kematian Secara Tiba-tiba pada Bayi ala Inggris

25 Juli 2022   03:03 Diperbarui: 28 Juli 2022   13:11 811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melahirkan bayi di Inggris menjadi pengalaman baru bagi saya. Walaupun sebelumnya sudah pernah melahirkan anak pertama di Indonesia, tetapi ada beberapa hal yang berbeda. 

Setelah melahirkan, saya diberikan banyak leaflet oleh bidan. Saking banyaknya mungkin hanya sebagian kecil saja yang saya baca. 

Tidak usah khawatir, karena bidan di sini sudah menjelaskan inti dari isi leaflet itu. Ya, bisa dibilang tenaga kesehatan di sini cukup care untuk memastikan kita sudah memenuhi aturan-aturan tersebut dengan berkunjung secara langsung ke rumah ibu yang baru saja melahirkan.

Baru-baru ini, ketika sedang merapikan dokumen, leaflet-leaflet yang tidak saya baca itu muncul kembali. Karena ada waktu, saya baca salah satu leaflet itu yang berjudul "Safer sleep for babies". Ini cukup menarik, karena pada saat dulu melahirkan di Indonesia hal ini terlewatkan untuk disampaikan.

Informasi yang ada dalam leaflet tersebut bertujuan untuk mengurangi angka kematian secara tiba-tiba pada bayi atau dinamakan sudden infant death syndrome (SIDS). 

Di UK, diperkirakan 200 bayi meninggal secara tiba-tiba dalam setahun. Angka ini terbilang sangat tinggi.

Oleh karena itu, tenaga kesehatan di UK selalu mengampanyekan pencegahan SIDS sejak 1991 sehingga angkanya turun hampir 80 %. 

Tidur terpisah

Hal pertama yang disampaikan adalah menidurkan bayi dalam posisi terlentang di tempat yang bebas dari segala macam benda di sekelilingnya. 

Benda-benda ini termasuk bantal, guling, dan selimut. Hal ini karena benda-benda tersebut dapat menutup/menghalangi bayi sehingga bayi kesulitan bernapas. Oleh karena itu, disarankan bayi tidur di keranjang bayi atau baby cot.

Jika bayi sudah bisa berguling dan bayi lebih memilih untuk tidur dengan posisi tengkurap, pastikan pernapasan bayi tetap lancar, atau kembalikan ke posisi terlentang.

Bayi tidur dengan orang dewasa menjadi hal yang lumrah di Indonesia. Namun, lebih baik jika bayi tidur terpisah dan tetap dalam satu ruangan. Hal ini dapat meningkatkan risiko SIDS dari paparan asap rokok (untuk orangtua yang merokok). 

Asap rokok ada tidak hanya pada saat orang itu merokok, tapi asap rokok bisa menempel pada pakaian, kasur, dan tetap di ruangan, sehingga dapat terhirup oleh bayi.

Berhenti merokok dan selalu mengecek bayi setiap saat adalah hal penting. Dengan bebas asap rokok dan adanya orang dewasa di ruangan dimana bayi tidur membuat mereka lebih aman.

Yang kedua adalah, jangan tidur di sofa bersama bayi. Hal ini meningkatkan angka SIDS sebesar 50%, karena ada kemungkinan bayi terjatuh dari sofa atau tidak bisa bernapas karena posisi yang terperangkap.

Jika pada saat menyusui bayi tertidur, segeralah simpan dalam tempat tidurnya dalam posisi terlentang. Kadang bayi terbangun atau menangis, pemberian dot dapat membantu untuk menidurkan bayi. Kadang bayi mengisap jempolnya untuk membuatnya nyaman hingga tertidur, hal ini diperbolehkan karena efeknya sama dengan pemberian dot.

Penggunaan car seat

Di UK, bayi wajib menggunakan car seat saat berkendara dengan mobil. Hal ini membuat bayi lebih aman dibandingkan dengan digendong orang dewasa.

Namun, beberapa hal harus diperhatikan. Pilih car seat yang sesuai dengan umur dan aman. Selain itu, pada saat tidak berkendara, segera tidurkan bayi di tempat tidur yang aman. Terlalu lama dalam posisi car seat yang tidak datar (flat) membuat bayi kesulitan bernapas.

Pemberian ASI eksklusif

Manfaat dari air susu ibu (ASI) sudah diketahui oleh banyak orang sehingga kebanyakan ibu memilih untuk memberikan ASI pada anaknya.

Departemen kesehatan UK merekomendasikan pemberian ASI eksklusif untuk mengurangi kemungkinan terjadinya SIDS pada bayi. ASI dapat membantu meningkatkan antibodi pada bayi dan menjauhkannya dari berbagai penyakit dan infeksi.

Beberapa saat setelah saya melahirkan, bayi saya belum mau menyusui. Bidan pun segera menampung kolosturum (ASI berwarna pekat yang keluar beberapa saat setelah melahirkan) yang hanya 2.1 mm.

Ya, tidak sampai satu sendok teh. Tapi bidan itu kegirangan dan bilang itu sudah sangat cukup untuk bayi yang baru lahir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun