Mohon tunggu...
Nyayu Fatimah Zahroh
Nyayu Fatimah Zahroh Mohon Tunggu... Ilmuwan - Everything starts from my eyes

Coba sekekali lihat ke langit setiap hari, dan rasakan betapa membahagiakannya \r\n\r\nhttp://nyayufatimahzahroh.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Melihat Indonesia dari Peta

25 Juli 2014   00:28 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:18 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama belajar tentang meteorologi selama 3 tahun, salah satu sensasi yang dirasakan adalah menyadari bahwa betapa beruntungnya Indonesia. Dari segi alam, Indonesia sudah memiliki segalanya. Berada di negara tropis yang membuat segala kebutuhannya sudah tersedia. Kayak lirik lagunya Koesplus  “Tongkat, Kayu dan Batu jadi tanaman” atau yang menyebutkan laut Indonesia seperti kolam susu. Itu memang benar adanya.

Kalau lihat berita-berita cuaca terutama topan atau siklon yang ada di Filipina, negara tetangga kita, tentunya kita sedikit cemas apalagi warga Indonesia yang tinggal di Indonesia bagian utara. Ketakutan terjadi karena dampak yang dihasilkan dari persinggahan topan tersebut yang dapat mengganggu aktivitas keseharian warga Filipina dan tentunya memiliki kemungkinan memakan korban. Apakah topan tersebut akan mampir ke Indonesia? Bahkan konon Topan Inday akan berkembang dan menjadi topan ke-9 yang menyinggahi Filipina tahun ini.

Saya hanya akan mengulas sedikit aja tentang keadaan Indonesia dari peta meteorologi (kalo dibahasnya panjang malah keluar angka-angka saking pusingnya).

[caption id="attachment_334015" align="aligncenter" width="560" caption="Peta Badai Dunia (http://helid.digicollection.org/)"][/caption]

Peta ini adalah peta yang menunjukan adanya badai seperti topan, siklon, dan lain-lain. Betapa menakjubkannya karena peta badai di Indonesia seperti di hapus. Lihat saja, disekeliling peta Indonesia penuh dengan badai sedangkan di Indonesia tidak. Hal ini tentu karena Indonesia berada di wilayah garis ekuator dimana angin pasat cenderung belok saat berada di garis ekuator. Sehingga badai pun tidak bisa melewatinya. Namun, Indonesia berada di antara dua samudera yang rawan akan terbentuknya siklon/ topan.

Lalu bagaimana dengan puting beliung yang kerap masuk ke wilayah Indonesia? Istilahnya, puting beliung hanya ekor dari badai yang terjadi di wilayah luar Indonesia. Dampaknya hanya sebagian kecil dari dampak badai sesungguhnya.

Dari segi lautnya, kenapa di Indonesia banyak ikannya? Terumbu karangnya pun terbilang paling beragam di dunia yaitu, 60% nya terdapat di Indonesia. Lihat saja peta di bawah ini. Arus yang terlihat seperti pita membawa nutrisi atau makanan bagi ikan dan terumbu karang. Aliran dalam (warna gelap) membawa sumber makanan ke dalam laut, sedangkan arus dangkal (warna terang) membawa sumber makanan ke permukaan. Seperti yang kita tahu, ikan diperairan dalam sangat sedikit dan mereka sulit ditangkap. Sebaliknya, aliran dangkal yang membawa zat-zat makanan bagi ikan akan menjadi daya tarik dan ladang untuk para nelayan memancing ikan.

[caption id="attachment_334016" align="aligncenter" width="500" caption="Peta arus (http://climatekids.nasa.gov/)"]

14055918571997198388
14055918571997198388
[/caption]

Indonesia juga merupakan Megabiodiversity atau memiliki keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia setelah Brazil. Bahkan terlalu banyak tumbuh-tumbuhan atau hewan yang belum dinamai atau bahkan belum diketahui manfaatnya karena saking banyaknya. Kurangnya perhatian dari para peneliti pun menjadi penyebabnya. Belum lagi lahan-lahan tak tersentuh itu pun harus mati sebelum dieksplorasi karena diubah menjadi hutan kelapa sawit yang cenderung homogen dan menghilangkan ciri khas dari hutan asli Indonesia yang beragam (bukan seragam).

Semua anugerah ini membuat SDM Indonesia kurang perhartian terhadap alam. Bahkan warganya sendiri kurang peduli dengan prakiraan cuaca padahal hal tersebut cukup penting agar kegiatan kita berjalan dengan lancar. (lihat cara prediksi cuaca dengan melihat awan). Bersyukurlah sebagai orang yang tinggal di Indonesia dengan keberagaman dan kekayaanya dengan menjaga dan melestarikannya. Mungkin terlalu klise, tapi jika kita lihat betapa beruntungnya negara kita dibanding yang lain, mungkin kita akan lebih menyayangi nusantara tercinta ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun