Mohon tunggu...
alya
alya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa Universitas Airlangga 2024

mahasiswa yang gemar menulis dan mengulik informasi tentang tren terkini

Selanjutnya

Tutup

Music

Kpop Masa Depan; Konsep Visual di Kalangan Grup Kpop

19 Desember 2024   19:32 Diperbarui: 19 Desember 2024   19:32 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber : blog delivered Korea)

Dunia K-Pop kini sangat mendunia terutama dikalangan gen z. K-Pop sendiri mulai mendunia pada tahun 2012 yaitu ketika lagu berjudul “Gangnam Style” oleh PSY dirilis. K-Pop mulai muncul pada tahun 1990-an, grup K-Pop terlebih dahulu yang menjadi gen pertama K-Pop seperti Seo Taiji and Boys debut dan dilanjut oleh S.E.S, BoA, dan Shinhwa. K-Pop pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 2000-an, saat itu TVXQ, Super Junior, dan Girls’ Generation yaitu grup dibawah naungan SM Entertainment sedang berada di puncak popularitas mereka. Sekarang ini K-Pop sudah memasuki gen ke-5 pada tahun 2023 kemarin.

Idol K-Pop yang kita kenal sekarang, mereka berada dibawah naungan agensi-agensi artis di korea. Ada banyak agensi yang ada di Korea, namun terdapat agensi yang disebut sebagai “BIG 3” yaitu SM Entertainment, JYP Entertaiment, YG Entertaiment. Julukan itu tidak diberikan tanpa alasan, julukan itu diberikan karena ketiga Entertainment tersebut telah mengindustrikan selama lebih dari dua dekade di dunia K-Pop. Saat ini banyak yang mulai menyebutkan jika “BIG 3” sudah berganti menjadi “BIG 4” dikarenakan HYBE Entertainment berhasil membawa generasi K-Pop ke Billboard yaitu majalah musik asal Amerika yang memiliki chart (tangga musik) seperti Billboard TOP 100 dan Billboard 200.

K-Pop Masa Depan Teknologi Canggih

            Di zaman yang serba teknologi ini, dunia K-Pop juga tidak ingin tertinggal. Mereka menggunakan teknologi sebagai langkah baru untuk generasi K-Pop. Teknologi ini adalah penggunaan konsep Metaverse Universal yaitu Avatar yang terdapat manusia di balik layarnya sehingga kita hanya bisa mendengar suara dari pengisi suara avatar tanpa mengetahui orang yang memerani avatar tersebut. Tentu saja konsep ini sangat menarik karena manusia dapat menguasai teknologi sehingga dapat menciptakan hal baru seperti ini. Sebagai seorang K-Popers, menurut saya penggunaan konsep virtual untuk konsep Grup K-Pop sangat menarik dan menjadi hal-hal baru di generasi K-Pop mendatang, tetapi alangkah baiknya penggunaan teknologi ini dikembangkan terlebih dahulu dikarenakan banyaknya error yang terjadi ketika grup tersebut muncul di layar lebar.

Grup yang menggunakan konsep seperti ini contohnya adalah PLAVE (플레이브) yang berisikan 5 orang member yang menggunakan avatar untuk tampil di layar kaca. 5 orang member tersebut adalah Yejun, Noah, Bamby, Eunho, dan Hamin. PLAVE sendiri berada dibawah naungan VLAST. Nama PLAVE adalah akronim dari kata “Play” dan “Reve”. Debut pada 12 Maret 2023, PLAVE memiliki konsep grup 5 orang virtual yang tinggal di dunia virtual bernama “Kaelum”.

Tidak hanya PLAVE, Girl Group Aespa juga menggunakan konsep metaverse dengan menggabungkan manusia nyata juga virtual. Aespa sendiri mengenalkan konsep grup mereka pada Forum PBB, dimana member Aespa menjelaskan konsep Virtual yaitu Naevis dan manusia nyata yang dipadukan dan membuat sebuah cerita. SM entertainment sendiri juga membuat dunia Virtual yang disebut “Kwangnya”, di dunia ini kita tidak akan mengenal aturan, level, dan tidak ada batasan waktu. Kwangnya ini adalah rumah dari avatar-avatar yang dibuat oleh SM Entertainment

Metaverse di Negeri Gingseng

Metaverse sendiri sudah banyak di gunakan di Korea seperti pada Game Online “Zepeto” dari Naver Z yang menggunakan avatar yang dapat kita design sesuka hati kita. “Ifland” yang dikembangkan SK Telecom juga menggunakan metaverse untuk menjadi dasar permainan mereka. Metaverse memberikan kita pengalaman bermain yang cukup menyenangkan untuk digunakan. Dunia Metaverse bukanlah dunia nyata seperti yang kita tinggali sekarang, tetapi dunia metaverse adalah dunia buatan atau khayalan yang dapat memberikan perasaan yang nyata bagi penggunanya, sehingga memberikan kesan bahwa kita berada dalam dunia tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun