aku menunggu gaduh. sebuah sunyi yang ku letakkan dalam bising. agar aku hening. dan turun atasku lipatan sinar yang membungkus muka. dan telapak tangan yang menggenggam arah. sebuah cerita tentang aku yang bebas terlentang dan menengadah. mendudukan langit pada pangkuanku. seraya menggerutu tentang takdir dan langkah-langkah kecil yang terbiasa menginjak-injak nasib. karena gaduh itu: rindu yang sakit.
Jalan Jakarta, 6 Juni 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!