Mohon tunggu...
Tumpal Sitompul
Tumpal Sitompul Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Imbangkan yang tersirat dan tersurat

try to learn from my mistakes

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Berteriak Bisu

6 Juni 2024   17:29 Diperbarui: 6 Juni 2024   17:33 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

aku menunggu gaduh. sebuah sunyi yang ku letakkan dalam bising. agar aku hening. dan turun atasku lipatan sinar yang membungkus muka. dan telapak tangan yang menggenggam arah. sebuah cerita tentang aku yang bebas terlentang dan menengadah. mendudukan langit pada pangkuanku. seraya menggerutu tentang takdir dan langkah-langkah kecil yang terbiasa menginjak-injak nasib. karena gaduh itu: rindu yang sakit.

Jalan Jakarta, 6 Juni 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun