Mohon tunggu...
Nyak Firzah
Nyak Firzah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Kesehatan Masyarakat

Enjoy the small things.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Belanja Online di Kalangan Remaja

23 Februari 2021   08:27 Diperbarui: 23 Februari 2021   09:32 1293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belanja online merupakan kegiatan jual beli praktis yang tidak memerlukan adanya interaksi secara langsung. Kegiatan ini sudah menjadi hobi yang cukup nge-tren di kalangan masyarakat, khususnya di kalangan remaja. Hal ini dikarenakan belanja online menawarkan banyak keuntungan yang tidak didapati dari belanja secara langsung ke tokonya.

Rata-rata remaja mulai belanja online karena diajak teman atau keluarga. Ada juga karena racun dari platform sosial media, salah satunya racun TikTok. Sebagai contoh, selebriti TikTok yang kontennya berkaitan dengan fashion. Mereka sering memamerkan OOTD (Outfit of the Day) hasil belanja online yang kece dan nge-tren di videonya. Seperti kemeja putih dan rompi lilac yang dipadukan dengan rok plisket putih. Lalu mereka cantumkan nama tokonya. Hal ini sangat efektif dalam menarik remaja yang menonton video tersebut untuk ikut membeli. Demikian alasan mengapa disebut sebagai racun TikTok. Bagaimana tidak? selain outfit-nya kece, biasanya juga murah-murah. Begitupula pada platform lain seperti Twitter dan Instagram.

Barang yang dibeli umumnya pakaian yang mencakup kaos, sweatshirt, hoodie, celana, rok, hijab, dan mukena. Aksesoris mencakup kalung, gelang, cincin, anting, dan tas. Alat untuk keperluan di rumah seperti hijang, karpet, sprei, selimut, dan handuk. Alat belajar seperti spidol warna, kertas HVS, dan binder. Merchandise dari idola masing-masing remaja seperti album dan photocard. Serta skincare dan alat-alat make up.

Barang-barang tersebut dibeli karena memang dibutuhkan. Namun, tidak jarang juga dibeli hanya karena iseng, terlebih bila harganya sangat murah. Umumnya sih remaja perempuan tidak dapat menahan diri ketika melihat printilan-printilan lucu. Seperti gantungan kunci, kuku palsu warna-warni, dan kalung kupu-kupu kecil harga belas ribuan. Setelah dibeli, malah tidak digunakan. Barang-barang yang akhirnya tidak digunakan ini terkadang akan diberi ke adik, sepupu, teman, atau disimpan begitu saja.

Tetapi, ada juga lho remaja yang dapat menahan diri untuk tidak latah dalam membeli barang-barang yang tidak begitu berguna. Kalaupun tergiur mereka tidak akan langsung membelinya. Melainkan dipertimbangkan dulu apakah barang tersebut memang benar-benar dibutuhkan atau tidak. Ada yang menunggu sampai berhari-hari, lalu bila ia lupa, hal itu dimaknai sebagai keinginan sesaat saja. Adapula yang tidak begitu tertarik dengan barang yang menjadi sorotan banyak orang, apalagi yang tidak memiliki nilai gunanya.

Mengingat rata-rata dari remaja belum bekerja. Uang yang dipakai belanja adalah uang orangtua dan uang jajan yang disisihkan. Tetapi, ada juga yang memakai uang dari usaha kecil mereka di sosial media contohnya hasil penjualan akun-akun premium. Minimal yang dikeluarkan bisa dari Rp99,00 dimanfaatkan dari promo besar-besaran. Maksimalnya bisa sampai lebih kurang Rp300.000,00 - Rp600.000,00. Umumnya mereka tidak belanja sampai jutaan.

Karena harga barang di online shop banyak yang murah, tentu saja sebagian remaja memanfaatkannya. Selain untuk digunakan pribadi atau dijadikan kado untuk teman dan keluarga, mereka juga menjual kembali barang yang dibeli di online shop. Seperti rok, kerudung, merch idol, scrunchies, dan sebagainya. Keuntungan yang diperoleh mulai dari Rp5.000,00 sampai Rp50.000,00.

Selanjutnya, kita akan membahas berbagai keuntungan yang didapati dari belanja online. Apa saja sih keuntungannya?

1. Dapat menghemat waktu, uang, dan tenaga

Kita bisa belanja kapanpun dan di manapun, bahkan sambil rebahan. Ini menjadi keuntungan paling populer di kalangan remaja. Selain hemat waktu, tidak perlu menghabiskan ongkos pergi dan ongkos berpindah antar satu toko ke toko yang berbeda alamat. Serta tidak perlu lelah berkeliling toko. Cukup praktis, bukan?

2. Harga yang ditawarkan lebih murah

Harga barang di toko online biasanya ditemukan lebih murah daripada di toko offline. Selain itu, harga produk dengan kuantitas yang sama dapat dengan mudah dibandingkan antar satu toko ke toko lainnya.

3. Banyak diskon barang dan promo gratis ongkos kirim

Banyak ditemukan toko online yang memberi diskon besar-besaran terutama di hari-hari besar seperti Tahun Baru, Idul Fitri, Natal, dan lainnya. Tidak hanya itu, promo gratis ongkos kirim juga sering ditawarkan sehingga kita hanya perlu membayar harga barangnya saja selayaknya belanja langsung ke tokonya.

4. Mudah membeli produk di kota dan negara yang berbeda

Kita dapat membeli produk luar kota atau luar negri yang jauh sekalipun. Tentu tanpa perlu repot mengeluarkan uang dan waktu untuk membeli tiket ke sana. Contohnya, remaja Indonesia yang membeli casing handphone di toko online China melalui aplikasi khusus belanja online.

Namun, selain didapati banyak keuntungan. Kegiatan ini juga dapat merugikan pembeli. Salah satu contoh kerugian belanja online yaitu mudah terkena penipuan. Padahal kita sudah mengeluarkan uang, tetapi yang sampai di tangan tidak sesuai harapan.

Berikut beberapa kerugian dari kegiatan belanja online:

1. Rentan ditipu

Ditipu karena barang yang dikirim tidak sesuai dengan deskripsi maupun gambar yang dicantumkan toko tersebut. Terkadang terdapat keluhan pembeli bahwa barang tidak dikirimkan atau cacat. Hal ini terjadi karena kita tidak dapat melihat kualitas barang yang ingin dibeli secara langsung.

2. Boros

Kepraktisan belanja online membuat kita sering tanpa sadar membeli produk-produk hanya untuk menuruti keinginan yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Lihat yang lucu-lucu sedikit langsung deh di-checkout. Terlebih bagi yang membayar belanjaannya via mobile banking. Metode pembayaran ini cukup praktis, berlaku di manapun dan kapanpun. Hal ini membuat konsumen menjadi semakin konsumtif

3. Dibuat menunggu

Kita juga diharuskan menunggu waktu pengemasan dan pengiriman barang. Sehingga terhitung beberapa hari dulu untuk barang dapat meluncur di tempat tujuan masing-masing. Kadang-kadang, ada keterlambatan pengiriman terutama di hari libur nasional seperti libur akhir tahun.

Tentu saja hal ini membuat pembeli merasa dilema. Di satu sisi, belanja online cukup praktis. Apalagi di situasi pandemi Covid-19, kita tidak perlu keluar rumah dan bertemu banyak orang. Namun di sisi lain, tidak menampik bahwa kegiatan ini dapat mengakibatkan kerugian. Untuk itu, diperlukan tips-tips dalam belanja online.

Berikut beberapa tips dalam berbelanja online:

1. Beli barang sesuai kebutuhan

Baiknya memilah terlebih dahulu barang yang ingin dibeli. Utamakanlah kebutuhan dan tidak hanya mengikuti keinginan semata. Tidak perlu tergiur dengan barang-barang yang tidak begitu berguna. Serta sering-sering cek pemasukan dan pengeluaran uang, sehingga kita dapat memahami kondisi keuangan kita dengan baik.

2. Amati deskripsi dan ulasan produk

Baca deskripsi produk secara teliti. Jangan hanya setengah-setengah agar tidak keliru. Jika ada yang kurang jelas hubungi penjual. Amati rating dan ulasan produk. Pusatkan perhatian ke foto produk yang diulas pembeli lain dibandingkan foto dari penjual. Karena bisa saja foto barang yang dipajang penjual tidak sebagus aslinya.

3. Perhatikan testimoni dari toko

Amati terlebih dahulu akun online shop tersebut agar terhindar dari tipuan. Contohnya pada online shop Instagram, yaitu dengan melihat tags dan highlight story akun tersebut. Biasanya tertera testimoni dari pembeli lain. Serta para selebgram yang di-endorse akan me-review, mengunggah, lalu men-tag akun mereka. Bila selebgram yang di-endorse cukup banyak dan terpercaya, maka besar kemungkinan online shop tersebut bukan penipu.

5. Periksa total pembayaran

Perhatikan detail harga barang dan ongkos kirim. Bandingkan dengan beberapa toko online lain. Gunakan promo gratis ongkir dan potongan harga bila ada dengan tetap mengetahui harga standarnya di pasaran. Hal ini agar menghindari barang dengan kualitas buruk akibat tergiur harga yang kelewat murah.

6. Berhati-hati ketika melakukan pembayaran

Bila pembayaran dilakukan melalui transaksi, simpan bukti transaksi dengan baik. Bila ada kurir yang mengantar paket COD (Cash on Delivery), terutama dengan nominal harga yang cukup besar. Pastikan kamu atau orang yang namanya tertera di kemasan paket tersebut memang memesannya. Jangan asal membayar. Serta selalu coret atau gunting alamat lengkap yang ada di kemasan paket. Hal ini untuk menghindari datangnya paket berkedok COD dengan alamat yang benar, padahal tidak tau siapa yang memesan. Ini dapat terjadi karena orang tersebut mencomot alamat di kemasan paket yang sebelumnya dibuang begitu saja.

7. Beri ulasan produk

Untuk membantu pembeli lain meneliti kualitas barang. Tulis ulasan produk secara rinci termasuk bila ada ketidakpusan pelayanan toko atau ketidaksesuaian barang dengan deskripsi penjual. Hal ini juga akan membantu penjual meningkatkan kualitas toko online miliknya.

Dengan melakukan berbagai tips di atas, kita dapat meminimalisir peluang ditipu. Sehingga dapat memperoleh pengalaman berbelanja online yang menyenangkan dan bebas menikmati berbagai keuntungannya. 

Nah, melihat keuntungan dalam berbelanja online di zaman sekarang yang apa-apa serba praktis. Apakah para remaja ini lantas tidak lagi tertarik belanja secara langsung (belanja offline)?

"Tergantung jenis barang yang akan dibeli. Khusus belanja make up, saya pribadi wajib belanja offline untuk menentukan warna make up yang pas. Karena sangat sulit bila hanya melihat dari foto, kadang shade dan warnanya tidak sesuai setelah barang sampai." Tukas Salwa, salah satu remaja yang saya wawancarai beberapa hari lalu.

"Untuk membeli barang yang saya butuhkan dalam waktu cepat, saya memilih belanja offline. Tetapi, jika barang yang saya butuhkan tidak dibutuhkan dalam waktu cepat, saya akan memilih belanja online," jawaban lain dari Alya. Saya pribadi setuju dengan penuturan Alya. Karena salah satu resiko belanja online, kita harus menunggu beberapa hari dulu baru barang dapat sampai ke tempat yang dituju. Sedangkan, kita butuh barang tersebut dalam waktu cepat. Kalau sudah begini, opsi paling pas yaitu belanja secara offline, deh.

Jadi, meskipun belanja online sudah sangat nge-tren di zaman sekarang. Kita juga tidak bisa melupakan toko-toko offline. Karena di beberapa situasi dan kondisi, kita tetap butuh belanja secara langsung ke tokonya. Serta keduanya memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Kitanya yang harus pintar dalam mengelola kebutuhan dan keuangan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun