... res dura, et regni novitas me talia cogunt,Moliri,Et late fines custode tueri ...
Membaca berita yang masih simpang siur mengenai soal UN yang katanya ada soal mengenai Jokowi membuat saya tergelitik.Kenapa saya bilang simpang siur,karena saya tidak mengikuti Ujian Nasional secara langsung,dan belum melihat secara langsung pula bentuk pertanyaannya seperti apa.
Yang lebih ramai lagi adalah rombongan cercaan dan makian terhadap sosok Jokowi yang konon katanya menjadi objek di soal Ujian Nasional.Padahal Jokowi kalah keren lo,kalah politis dibanding si Budi dan Wati yang sudah diperkenalkan kepada kita sejak kepala kita masih kosong melompong hahahaha.
Berita yang smipang siur tersebut membuat saya tersenyum,banyak cercaan yang berbunyi bahwa soal UN kok dipolitisisasi? Kenapa yang munculnya di soal UN SMU yang notabene adalah pemilih pemula,apakah ada maksud tersembunyi dari soal tersebut? Seperti jaman Orba saja segala sesuatu tentang penguasa Orba dimasukan ke dalam soal UN?
Saya ini awam politik,jadi hanya bisa melihat sesuatu lewat kacamata orang awam.Okelah coba saya urai satu-satu pertanyaan tersebut diatas.
Yang paling dasar dulu sajalah,who is the ruling party right now?
Sby-kah atau Jokowi-kah ? Sepertinya partai penguasa belum berubah dari era pemerintahan Sby,meski PDIP digadang-gadang sebagai pemenang PEMILU kali ini,tapi belum ada serah terima jabatan.Dan ini saya pikir sedikit menjelaskan bahwa yang ada di Dinas Pendidikan masih dibawah bendera Sby,jadi apa kabar kok bisa-bisanya Jokowi main todong supaya namanya dicatut di dalam soal UN?
Kenapa munculnya di soal UN SMU yang kondisinya mereka adalah pemilih pemula? Lah,kenapa tidak ditanyakan saja kepada menteri pendidikannya? Bukankah segala materi yang keluar untuk jalur pendidikan di lndonesia ini dibawah kekuasaan seorang menteri pendidikan? Jadi kalau sampai setingkat menteri saja tidak tahu,yang salah siapa? Anak buahnya karena tidak melapor atau sang menteri yang tidak memperhatikan?
Seperti jaman Orba saja,berita tentang penguasa masuk ke dalam soal UN.Ini yang saya agak tidak mengerti,seingat ingatan saya yang sempit.Soal-soal di Ebtanas,begitu dulu kami menyebut,tidak ada yang menyangkut pribadi sang penguasa Orba.Terkecuali di dalam soal-soal Sejarah yang ada kaitannya dengan penggulingan Orla.Itupun katanya manipulatif,but wallahuallam.Dan di Ebtanas SMU,kebetulan jurusan saya IPS,saya tidak menemukan sedikitpun soal mengenai pribadi Soeharto.
Ah,saya hanya berandai-andai,andai saja mereka yang benar-benar paham politik tahu bahwa dalam politik,semua adalah mungkin.Segala sesuatu adalah halal hukumnya demi sebuah kekuasaan.Meski dengan mengorbankan jati diri sekalipun,apalagi mengorbankan orang lain yang menjadi rival kita.
Sebagai orang awam yang tak tahu politik,saya hanya mampu sedikit berfikir dengan isi kepala saya yang kecil ini.Apakah tidak mungkin bahwa ini sebuah sinyal halus dari pihak Sby,sanjungan berbalut gula agar pihak Megawati terkesan dengan tindakannya.Setelah sia-sia sinyal koalisinya tak digubris oleh Megawati?
Jujur, saya acungi jempol dengan si pembuat ide mengenai soal UN tentang Jokowi (jika memang benar) .Sebuah permainan politik yang cantik,karena tak mendapatkan tanggapan dari rival pun dia tidak rugi,sebab publik tahunya ini ulah Jokowi.Sementara mendapatkan tanggapan pun dia untung besar,karena itulah yang digadang-gadang dari awal.
* kembali sedikit mengulas tentang politik,dan maaf,saya bukan tukang kliping gugel,blum mampu jadi tukang kliping hehehehe
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H